Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madoff: Bank-bank di AS Terlibat Penipuan

Kompas.com - 17/02/2011, 04:27 WIB

NEW YORK, Selasa - Ahli keuangan yang pernah disegani di Wall Street, Bernard Madoff (72), mengatakan bahwa berbagai perbankan dan para pelaku di sejumlah perusahaan hedge fund secara tidak langsung turut terlibat aksi penipuan keuangan.

Hal itu dia katakan dalam sebuah wawancara yang hasilnya dipublikasikan dalam situs internet, Selasa (15/2) di New York.

Madoff adalah otak penipuan keuangan terbesar sepanjang sejarah keuangan AS. Dia menggalang dana puluhan miliar dollar AS, sekitar 50 miliar dollar AS, dari sejumlah selebriti dan perusahaan besar keuangan dunia.

Aksinya berlangsung puluhan tahun dan melibatkan sejumlah lembaga keuangan kaliber dunia di AS dan Eropa. Dia telah ditahan akibat ulah yang merugikan ribuan nasabah.

Selama ini Madoff berjanji kepada nasabahnya bahwa dana investasi yang mereka serahkan akan menghasilkan keuntungan lebih tinggi daripada jenis investasi lain. Keuntungan itu tersebar dari mulut ke mulut dan membuat Madoff menjadi dambaan para pemilik uang untuk menggandakan kekayaan mereka. Beberapa tahun kemudian modal pokok nasabah pun tidak kembali.

Dalam bisnisnya itu Madoff juga bekerja sama dengan sejumlah bank. Kepada harian The New York Times, dia tidak menyebutkan nama-nama lembaga keuangan AS itu. Namun, dia mengatakan secara tidak langsung semua lembaga itu mengetahui apa yang dia lakukan.

Madoff mengatakan, semua lembaga keuangan yang terlibat dalam bisnisnya gagal mengaudit perbedaan informasi antara transaksi rutin keuangan yang dilakukan perusahaan Madoff dan informasi lainnya.

”Mereka pasti tahu perbedaan itu,” kata Madoff dalam wawancara pertama sejak 2008. ”Namun, mereka memegang semacam prinsip, jika Anda melakukan kesalahan, kami memilih tidak mau tahu soal itu.”

Madoff berbicara kepada harian The New York Times lewat e-mail. Informasi yang dia sampaikan juga termasuk hasil percakapan dua jam dengan wartawan di Butner Federal Correctional Complex di Butner, North Carolina, AS, lokasi dia dikenai hukuman penjara selama 150 tahun. Wartawan yang mewawancarainya adalah Diana B Henriques, yang sedang menulis buku soal skandal Madoff.

JPMorgan Chase terlibat

Madoff juga melayani wawancara terkait perasaan keluarga, yang dipermalukan akibat skandal itu. Putranya, Mark Madoff (46), melakukan aksi bunuh diri pada 11 Desember 2010.

Madoff mengatakan, dia amat sedih dengan kematian putranya dan terganggu dengan nada pemberitaan media massa seputar skandal keuangan yang dia buat.

Para nasabah korban skandal Madoff juga mengajukan gugatan terhadap JPMorgan Chase, bank investasi yang menjadi klien utama Madoff dalam penempatan dana-dana itu. Gugatan itu didasarkan pada dugaan kuat bahwa JPMorgan Chase sebenarnya sudah lama tahu tipuan yang dilakukan Madoff.

Madoff mengatakan, ia telah memberikan semua informasi kepada pengacaranya, Irving Picard. ”Informasi yang saya ketahui akan menjadi bagian terpenting demi pengembalian sebagian dana nasabah dari lembaga yang secara tidak langsung terlibat dalam kekacauan yang saya otaki,” ujarnya.

Sejauh ini sekitar 10 miliar dollar AS dana nasabah dapat dikembalikan.

Madoff tetap bersikeras bahwa skandal keuangan yang dia perbuat sama sekali tidak pernah diketahui oleh semua anggota keluarganya. (AP/REUTERS/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com