Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Raskin Jelek, Warga Gresik Demo

Kompas.com - 16/02/2011, 17:41 WIB

GRESIK, KOMPAS.com — Sekitar 30 orang yang mengatasnamakan Pusat Demokrasi dan Kemanusiaan (PuDaK), Rabu (16/2/2011), berunjuk rasa di kantor Bupati Gresik. Mereka mempertanyakan beras untuk masyarakat yang didistribusikan kepada warga, mulai dari kualitas yang dinilai tidak layak konsumsi, hingga masalah pendataan rumah tangga miskin sasaran penerima manfaat.

Koordinator PuDaK, Farid Abdillah, menyatakan beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang ada di Gresik tidak memenuhi standar kualitas dan tidak layak dikonsumsi warga. "Kami menemukan penyimpangan kualitas beras, harga beras, ukuran, dan pendistribusian yang tak tentu waktunya," katanya.

Peserta aksi lainnya, Nurul Hidayah, mencontohkan, di Kecamatan Duduksampean, warga hanya menerima beras raskin 5 kilogram per rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM). Harga jual raskin Rp 1.800-Rp 2.000 per kg dari harga resmi Rp 1.600 per kg. Di Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, pembagian beras raskin tidak berlabel Bulog dengan berat 50 kilogram per zak dari normalnya Rp 15 kg. Jatah raskin dibagi ke tiga keluarga. Setiap RTSPM menerima 5 kg raskin dengan harga Rp 1.700 per kg.

PuDaK mendesak Pemkab Gresik segera membenahi penanganan raskin maupun standar kualitasnya. Warga seharusnya menerima raskin dengan broken (patahan) 20 persen, menir 2,5 persen, dan drajat sosoh 90 persen. "Kami menuntut Pemkab Gresik mendata ulang keluarga miskin dengan melibatkan warga agar raskin tepat sasaran," ujar Nurul.

Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Gresik, Achmad Nuruddin, menyatakan, aspirasi PuDak akan segera disampaikan kepada bupati dan ditindaklanjuti termasuk memperbaharui penanganan raskin. Sebelumnya pada Desember 2010,  sebanyak 54.414 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) mendapatkan tambahan satu kali dari raskin rutin bulanan sebagai upaya mengurangi beban rumah tangga miskin (RTM) dalam memenuhi kebutuhan pokok. Setiap RTSPM mendapat jatah 15 kg raskin dengan menebus Rp 1.600 per kg atau total Rp 24.000.

Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Surabaya Utara, Iskak, menuturkan, kemasan raskin 50 kg hanya sebanyak 600 ton jatah raskin untuk bulan Februari. "Sebagai kompensasi, Bulog telah membagikan 30.000 kresek. Beras raskin masih sesuai standar karena itu masih kualitas medium. Jangan dibandingkan untuk beras super," kata Iskak.

Iskak menjelaskan, Bulog juga siap menyerap gabah petani dengan harga Rp 2.640 per kilogram gabah kering panen dan Rp 3.345 per kg gabah kering giling. "Kami juga akan membeli beras petani Rp 5.060 per kilogram," ujarnya.

Dalam membeli gabah petani, Bulog akan menjalin kemitraan dengan penggilingan yang menjadi rekanan. Syarat gabah kering panen yang akan dibeli Bulog kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maskimal 10 persen. "Bila lebih dari itu petani terkena pengurangan harga (refraksi) sesuai kelebihan batas kadar hampa dan kadar air tersebut," tutur Iskak.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com