Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Kapolda Baru Ungkap Cikeusik

Kompas.com - 14/02/2011, 11:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigjen (Pol) Putut Eko Bayu Seno yang baru dilantik, Senin (14/2/2011), akan mengadakan kerja sama dengan pejabat daerah Banten, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Ini merupakan bentuk strategi dalam menguak insiden bentrokan antarwarga dan pengikut Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten.

"Ya tentunya saya tidak dapat bekerja sendiri. Tentu saya akan bekerja sama secara sinergis dengan para pejabat negara yang ada di sana, baik yang bertugas menegakkan hukum, bidang legislatif, eksekutif, TNI, tokoh masyarakat, maupun ulama," katanya seusai dilantik di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Terkait upaya pengamanan di Cikeusik, Brigjen Putut akan mempelajari terlebih dahulu besaran kekuatan Polri di sana. "Bagaimana kekuatan kita di sana, berapa di sana, dan ancaman apa saja di sana," ujarnya.

Mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya itu juga akan melanjutkan upaya pengamanan yang dilakukan Kapolda Banten sebelumnya, Brigjen (Pol) Agus Kusnadi, dalam mengamankan Cikeusik pascabentrokan.

"Langkah yang pasti yang telah dilakukan pejabat lama dan Mabes Polri tentunya akan saya tindak lanjuti," ujarnya.

Hari ini, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo melantik Brigjen Putut Eko Bayu Seno sebagai Kepala Kepolisian Daerah Banten, menggantikan Kapolda Banten yang lama, Brigjen (Pol) Agus Kusnadi. Selanjutnya, Agus menjabat sebagai staf ahli Kapolri.

Dalam sambutannya saat serah terima jabatan, Timur mengatakan, pergantian jabatan tersebut merupakan penyegaran demi meningkatkan kinerja operasional Polri. Hal itu juga sebagai langkah strategis dalam mencermati perkembangan situasi yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com