Istri Teknisi CASA 212 Sering Pingsan

TANJUNG MORAWA, KOMPAS.com — Jenazah Syahrul Nasution (47), teknisi pesawat CASA 212 PT Sabang Merauke Air Charter, tiba di rumah duka di Perumahan Yuki Sri Gunting II, Desa Medan Senembah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (13/2/2011).

Muhammad Satar Nasution (79), orangtua almarhum, beserta anak-anak almarhum, yakni Zulfahmi (19), Zulnahfi (17), dan Zulkifli (15), terlihat sangat berduka. Sementara Laila Fauziah (42), istri almarhum, sering pingsan sejak mendengar peristiwa kecelakaan tersebut.

Jenazah Syahrul Nasution dimakamkan di pekuburan muslim di Dusun I, Desa Medan Senembah, sekitar pukul 17.40 WIB.

Pesawat yang ditumpangi almarhum jatuh di hutan sekitar Desa Malang Rapat, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (12/2/2011) sekitar pukul 13.30 WIB.

Pesawat dengan registrasi BK 2 AL BG itu mengangkut lima orang dan semuanya tewas, termasuk pilot dan kopilot. Badan pesawat terbenam ke lumpur dari moncong hingga kokpit.

Kepala Desa Medan Senembah Suparno (45) mengatakan, dirinya merasa kehilangan Syahrul Nasution.

Suparno mengatakan, almarhum selama ini tidak hanya dikenal baik dan pandai bermasyarakat, tetapi juga dipercaya sebagai pengurus Mushala Nurul Iman di Perumahan Yuki Sri Gunting II.

"Kami tetap mendoakan beliau dan semoga dapat ditempatkan di tempat yang lebih baik oleh Allah SWT," katanya.