Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Flu Burung Meluas ke Sungaipenuh

Kompas.com - 10/02/2011, 20:05 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Serangan wabah flu burung atau avian influenza (H5NI) di Kabupaten Kerinci kini meluas ke sejumlah desa di Kota Sungaipenuh, tetangga Kerinci.

Kabid Kesehatan Ternak Dinas Peternakan Kota Sungaipenuh Alpian melalui Petugas Kesehatan Ternak yang melakukan pengecekan langsung ke lapangan Drh Nirmala ketika dihubungi di Sungaipenuh, Kamis (10/2/2011) membenarkan ratusan ayam di tiga desa di tiga kecamatan berbeda di Sungaipenuh positif terserang flu burung.

"Kita hari ini sudah melakukan pengecekan dan pemeriksaan langsung terhadap sampel ayam ternak milik warga yang mati mendadak dalam sepekan belangan ini," katanya.

Dari pengujian yang dilakukan yakni (teskit), hasilnya positif ayam-ayam itu mati karena tertular flu burung.

Kejadian ternak ayam yang mati mendadak tersebut telah dialami peternak dan warga pemelihara ayam sudah berlangsung sejak dua pekan lalu.

Hingga diturunkannya petugas kesehatan hewan diketahui telah 100 ekor lebih ayam mati mendadak.

Ayam-ayam itu mati mendadak 50 ekor di antaranya ayam milik peternak jenis ayam ras, sementara sisanya ayam peliharaan warga setempat jenis ayam kampung.

Menurut warga dan peternak, ayam-ayam tersebut mati dengan indikasi yang sama, yakni secara mendadak padahal sebelumnya tidak terlihat sedang sakit.

Sementara ketiga desa yang dinyatakan positif terserang flu burung tersebut adalah desa Tanjung Mudo, Kecamatan Hamparang Rawang, Desa Sebrang Sungai Liuk Kecamatan Pesisir Bukit, dan Desa Karya Bakti Kecamatan Sungaipenuh. Semua ayam yang sudah mati tersebut telah dikubur dan dibakar oleh pemiliknya.

Petugas yang langsung turun ke lapangan juga langsung mengambil tindakan antisipasi dengan melakukan penyemprotan cairan des enspektan ke kandang-kandang ayam warga setempat.

"Temuan ini sudah langsung kita laporkan kepada Disnak dan Dinkes Provinsi Jambi dan Kementan serta Kemenkes di Jakarta melalui sistem SMS Gate Away," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com