Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beban Subsidi BBM Bakal Semakin Besar

Kompas.com - 07/02/2011, 06:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan politik yang terus memanas di Mesir berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Harga minyak mentah internasional yang terus meningkat akibat kondisi di Mesir, misalnya, menimbulkan tekanan pada anggaran subsidi bahan bakar minyak pada APBN. Industri mebel, pariwisata, dan pengerahan tenaga kerja Indonesia dengan tujuan Mesir bakal terpukul.

Mesir memang bukan negara pengekspor minyak mentah. Harga minyak membubung karena sekitar 3 juta barrel minyak mentah setiap hari diangkut kapal tanker melintasi Terusan Suez yang berada di wilayah Mesir. Spekulasi yang ada di pasar, kemungkinan gangguan keamanan pada jalur pelayaran utama pergi pulang Timur Tengah dan Eropa Barat itu membuat harga minyak terus meningkat tajam.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, pekan lalu, mengakui, perkembangan harga minyak mentah dunia terus dicermati setiap saat. ”Sebab, kenaikan harga minyak mentah ini menjadi pemicu dari kenaikan harga komoditas lain,” ujar Hatta. Kenaikan komoditas lain, termasuk bahan makanan, jelas akan mendorong inflasi di dalam negeri yang pada Januari 2011 sudah menembus angka 7 persen dibandingkan Januari 2010.

Harga minyak pada hari Jumat di bursa komoditas London dan New York terkoreksi setelah sebelumnya sempat melonjak di atas 100 dollar AS per barrel. Harga minyak light sweet untuk pelepasan bulan Maret di New York turun 1,51 dollar AS menjadi 89,03 dollar AS per barrel. Sedangkan minyak Brent di London untuk pelepasan bulan Maret turun 1,93 dollar AS menjadi 99,83 dollar AS per barrel. Minyak Brent sebelumnya bertahan pada posisi 102 dollar AS per barrel.

Perkembangan harga ini menambah beban bagi subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada APBN 2011 karena asumsi harga minyak mentah Indonesia pada APBN 2011 adalah 80 dollar AS per barrel. Subsidi BBM pada APBN 2011 ditetapkan sebesar Rp 92,79 triliun, meningkat dari Rp 88,89 triliun pada APBN 2010.

Namun, Hatta Rajasa menegaskan, ada rezeki nomplok dari setiap kenaikan harga minyak mentah dunia. Memang setiap kenaikan harga minyak sebesar 1 dollar AS per barrel di atas asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam APBN 2011 akan menambah beban subsidi BBM dan listrik sebesar Rp 3,2 triliun.

Akan tetapi, menurut Hatta, pada saat yang sama, kenaikan harga minyak mentah tersebut juga akan meningkatkan penerimaan negara dari hasil penjualan minyak dan gas sebesar Rp 2,7 triliun. Namun, tetap ada selisih Rp 0,5 triliun yang menambah beban subsidi.

Ekspor furnitur

Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Polah Tjahyono, yang dihubungi di Yogyakarta, Minggu (6/2/2011), mengatakan, potensi ekspor furnitur yang sebagian besar didominasi oleh rotan ke Mesir, sekitar 12 juta dollar AS atau setara dengan Rp 108 miliar, akan hilang.

Situasi keamanan yang semakin tidak kondusif di Mesir juga menggagalkan kerja sama Indonesia dan Mesir untuk menggarap eceng gondok sebagai bahan baku furnitur.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com