Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebing Ambrol, Pipa Air Terputus

Kompas.com - 04/02/2011, 19:57 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pipa air di Umbul Wadon dan Umbul Lanang yang dibangun secara mandiri oleh warga bersama Konsorsium Toya Mili, putus akibat terkena longsoran tebing di samping Kali Kuning. Akibatnya, sebanyak delapan dusun di Kelurahan Umbulharjo, Cangkringan, tak bisa menikmati air bersih.

Pipa air yang mencukupi kebutuhan sekitar 1.000 jiwa itu sebelumnya sempat mengalir selama 10 hari dan bisa dinikmati masyarakat. Namun saluran kembali terputus akibat longsoran.

Koordinator Konsorsium Lapangan Toya Mili, Kari Tri Adji, mengatakan, tiga teknik telah ditempuh untuk mengalirkan air dari Umbul Wadon hingga ke rumah-rumah penduduk. Namun, ketiga usaha itu gagal.

Teknik pertama ditempuh dengan menaikkan pipa menggunakan fondasi setinggi dua meter. Akan tetapi, lahar dingin langsung menyapu fondasi serta pipa-pipa air.

Selanjutnya, teknik kedua adalah menggantung pipa di atas dam Kali Kuning dengan ketinggian tiga hingga empat meter. Tapi, batang-batang pohon yang terseret lahar dingin kembali merusak pipa-pipa air tersebut.

"Yang terakhir, kami menerapkan teknik dengan menaikkan pipa air ke atas bukit dan menggantungnya dengan sling baja hingga ketinggian lima sampai enam meter. Lagi-lagi usaha kami gagal karena tebing di kanan kiri Kali Kuning longsor," ucap Kari.

Koordinator Konsorsium Toya Mili, KH Abdul Muhaimin, menambahkan, sampai saat ini belum ada penanganan langsung dari pemerintah terkait kondisi instalasi air di lereng Merapi. Padahal, masyarakat sangat membutuhkan air minum yang layak.

"Karena kebutuhan yang mendesak, di Dusun Manggong, Desa Kepuharjo, Cangkringan, terpaksa kami bangun sumur bor sementara. Kami sebenarnya tak ingin membuat sumur bor, tapi ini harus dilakukan agar masyarakat bisa menikmati air minum. Sumur bor kami bangun tidak permanen agar sewaktu-waktu bisa ditutup," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com