Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Impor Mulai Masuk Pasar

Kompas.com - 04/02/2011, 03:56 WIB

Padang, Kompas  - Sejak tiga hari terakhir, beras impor dari Vietnam dan Thailand dijual di Pasar Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat. Harga berbagai jenis beras lokal di Kota Padang, Sumatera Barat, yang terus naik sebulan terakhir membuat beras impor masuk tak terbendung.

”Saya menjual beras Thailand yang masuk sejak tiga hari lalu. Harga segantang (1,6 kilogram) beras Rp 14.000,” kata Dodi Saputra, pedagang di Pasar Nanggalo, Kamis (3/2), di Padang.

Dia mengatakan, harga sejumlah jenis beras lokal naik sebulan terakhir. Harga beras jenis mundam kini Rp 20.000 per 1,6 kg, sebelumnya Rp 13.000 per 1,6 kg. Harga beras jenis anak daro Rp 20.000, sebelumnya Rp 14.000 per 1,6 kg. Harga beras jenis bareh solok Rp 22.000, sebelumnya Rp 15.000 per 1,6 kg.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Serikat Petani Indonesia Sumbar, Sukardi Bendang, mengatakan, produksi padi di Sumbar terus meningkat, dari 1,907 juta ton pada 2005 menjadi 2,104 juta ton pada 2009. Pada 2010 ditargetkan produksi padi sebanyak 2,199 juta ton atau setara 1 juta ton beras.

”Dengan asumsi kebutuhan beras per tahun di Sumbar 700.000 ton, akan ada surplus sebanyak 400.000 ton. Sungguh lucu jika ada kelangkaan dan kenaikan harga beras dan masuknya beras impor,” kata Sukardi.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, sejumlah daerah segera memasuki panen raya. Namun, petani khawatir masuknya beras impor akan membuat harga gabah dan beras anjlok. Saat ini, harga gabah kering panen (GKP) sekitar Rp 2.800 hingga Rp 3.000 per kg, harga gabah kering giling (GKG) Rp 3.800 per kg, dan harga beras mencapai Rp 5.800 per kg.

Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) tahun 2010. HPP GKP sebesar Rp 2.640 per kg, GKG Rp 3.300 per kg, dan beras Rp 5.060 per kg.

”Jika beras impor masuk, diperkirakan harga beras ataupun gabah akan turun dan petani tak jadi menikmati kenaikan harga,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani ”Luwih Mandiri” Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Jamasto.

Di Ende, Nusa Tenggara Timur, stok beras mbramo dari Mbay, Kabupaten Nagekeo, yang biasanya mendominasi di pasar tradisional, kosong. Pedagang mendatangkan beras dari luar daerah, termasuk dari Surabaya, Jawa Timur. Harga beras dari luar daerah ini naik, dari Rp 6.000-Rp 6.500 menjadi Rp 7.000 per kg. (INK/ABK/SEM/KOR)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com