Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pengungsi Lahar Dingin Menjadi Gila

Kompas.com - 28/01/2011, 17:50 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Dua pengungsi korban banjir lahar dingin Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeroyo Kota Magelang karena menderita sakit jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Hendarto di Magelang, Jumat (28/1/2011), mengatakan, saat ini terdapat dua pengungsi warga Sirahan, Kecamatan Salam, yang dirawat di RSJ Soeroyo Kota Magelang karena teridentifikasi menderita sakit jiwa berat.

Hal itu dikatakan usai menghadiri penandatanganan kerja sama Universitas Muhammadiyah Magelang dengan Mercy Relief Singapura (MRS) untuk melakukan pendampingan dan pemulihan korban bencana erupsi Gunung Merapi 2010 di Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Menurut Hendarto, kedua pasien diketahui pernah menderita gangguan jiwa. "Namun, sejak mengetahui rumah dan pekarangannya hanyut terbawa banjir lahar dingin, sakitnya kambuh kembali," katanya.

Untuk mengantisipasi pengungsi menderita stres karena terlalu lama tinggal di lokasi pengungsian, Dinas Kesehatan Kabupaten bekerja sama dengan RSJ Soeroyo Kota Magelang dan RSJ Grhasia Yogyakarta melakukan pemulihan trauma terhadap korban lahar dingin.

"Kerja sama yang kami sepakati antara lain melakukan kegiatan trauma healing ke sejumlah lokasi pengungsian. Selain dua RSJ tersebut, kami juga membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak lain," katanya.

Hingga saat ini terdapat empat pengungsi lahar dingin yang dirujuk ke RSU Muntilan karena sakit. Empat pengungsi ini sebelumnya memang sakit karena usia tua.

"Jenis penyakit yang lain kami belum menerima laporan. Beberapa pengungsi memang menderita sakit ISPA, tetapi dapat ditangani petugas posko kesehatan di lokasi pengungsian," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com