PADANG, KOMPAS.com — Aktivis Yayasan Citra Mandiri Mentawai, Pinda Simanjuntak, pada Rabu (26/1/2011) mengatakan, hingga dua hari sebelumnya, sejumlah anak-anak pada lokasi pengungsian di Kilometer 37 dan Kilometer 41 Pulau Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, diserang penyakit diare.
Buruknya sanitasi di lokasi-lokasi pengungsian itu kemungkinan menjadi penyebab utama merebaknya penyakit diare tersebut. Hingga akhir Desember lalu, para pengungsi hanya bisa memanfaatkan sejumlah kali alami untuk urusan mandi, cuci, kakus menyusul bantuan kakus dari lembaga kemanusiaan yang mampet karena tidak memiliki saluran air.
Manajer Proyek Kesehatan Mitra Peduli Mentawai, Dr Louisa A Langi, pada hari yang sama mengatakan, saat ini juga terdapat jenis-jenis penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut dan batuk darah, selain persoalan gizi buruk yang diderita oleh anak-anak pengungsi.
Rapat dua hari belum selesai juga, kata Louisa, menyebut Lokakarya Rencana Aksi Rehabilitasi Rekonstruksi Pasca Bencana Mentawai yang diselenggarakan UNDP, Pemprov Sumbar, dan BNPB di Hotel Pangeran Beach Kota Padang pada 24-25 Januari lalu, yang di antaranya membahas rencana aksi program pemulihan dini itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.