Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kendaraan Hilang dalam Sehari

Kompas.com - 25/01/2011, 08:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pencurian kendaraan bermotor di wilayah Jakarta Timur pada awal tahun 2011 ini cukup tinggi. Terbukti selama tiga pekan sudah ada 54 kasus pencurian kendaraan bermotor.

Bukan itu saja, tren komplotan pencuri kendaraan bermotor ini semakin kejam dalam beraksi, dan tak segan-segan melukai korbannya, bahkan dengan senjata api.

Kasubag Humas Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Didik Hariyadi, Senin (24/1/2011), mengatakan, sampai 23 Januari 2011 ada 54 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor), dengan 49 di antaranya untuk jenis kendaraan roda dua dan 6 kasus menimpa kendaraan roda empat. Ini berarti rata-rata dua kasus curanmor dalam sehari.

"Kami berupaya lakukan pencegahan dengan razia dan patroli secara intensif. Kami juga sebar intel bila ada kasus kehilangan kendaraan. Tapi, yang terpenting masyarakat mesti mewaspadai dan melakukan pengamanan kendaraannya sendiri," katanya.

Kasus curanmor teranyar di wilayah ini terjadi di Jalan Pemuda di depan Kampus Universitas Jakarta (UNJ) di arah Arion ke Pramuka, Jumat (21/1/2011) malam lalu sekitar pukul 21.00. Lucia Indrayani (23) harus kehilangan Honda Jazz bernomor polisi B 1535 UFG yang dikendarainya. Bukan itu saja, dia dianiaya dan mengalami luka memar di sekujur tubuh setelah dipepet tiga pelaku yang mengendarai Suzuki APV, yang menodongkan senjata api.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Dodi Rahmawan, mengatakan Lucia mengemudikan sedan berwarna silver stone sendirian. Warga Kelapa Gading Utara Timur (Jakarta Utara) ini dipaksa menepi oleh sebuah mobil Suzuki APV yang nomor polisinya tidak terlihat.

Kepada polisi, Lucia menerangkan, salah seorang pelaku menganiaya dengan pukulan sehingga luka memar pada bibir, telinga, lidah, serta tangan kanan dan tangan kiri. Kemudian, ada pelaku yang menodongkan pistol ke arah korban.

Waspada

Karena tingginya kasus curanmor ini, Didik Hariyadi mengimbau agar warga juga waspada, antara lain dengan membuat kunci tambahan pada kendaraan yang diparkir.

Menurut Didik, aksi curanmor kerap terjadi pada pukul 20.00-03.00. Di sisi lain, lokasi kejadian curanmor paling banyak di sekitar permukiman penduduk, tempat belanja seperti minimarket, warung internet (warnet), dan rental PlayStation.

Padahal, menurut Didik, untuk mengungkap kasus curanmor sangat sulit. Itu karena sering kali kendaraan langsung dipreteli dan dijual secara terpisah. Selain untuk menghilangkan jejak, cara ini juga lebih menguntungkan karena kendaraan mudah dijual.

Oleh karena itu, masyarakat perlu curiga apabila membeli suku cadang motor pretelan dari pihak tertentu. Sampai saat ini pihaknya baru berhasil mengungkap dua kasus curanmor, yang semuanya adalah roda empat. Hal Itu juga karena terbantu adanya alat alat global positioning system (GPS) yang dipasang di dua mobil itu.

"Sementara untuk roda dua sangat sulit karena dipreteli dan tanpa GPS," katanya. (Budi SL Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com