Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Jagung Menangis, Gagal Panen

Kompas.com - 23/01/2011, 12:45 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Petani jagung di Kecamatan Miomaffo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, banyak yang menangis karena terancam gagal panen akibat cuaca ekstrim yang mengakibatkan jagung yang ditanam Oktober 2010 tidak berbulir.

Camat Miomaffo Tengah, Kabupaten TTU, Feliks Banase, Minggu (23/1/2011) mengakui ancaman gagal panen pada sejumlah desa di Kecamatan Miomaffo.

Pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi dengan meluncurkan proyek padat karya dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan program pemberdayaan lainnya untuk membantu masyarakat menghadapi ancaman gagal panen.

Sekdes Nian, Kecamatan Miomaffo Tenggah, Laurensius Oenunu secara terpisah mengakui, sebagian besar jagung milik petani terancam gagal panen karena cuaca ekstrim.

Ia telah meminta masyarakat agar tidak putus asa dan tetap menanam tanaman hortikultura sebagai alternatif menyiasati ancaman itu.

"Memang para petani tidak bisa panen karena jagung tidak berbulir. Mereka hanya bisa pasrah karena cuaca dan curah hujan tahun ini tidak menentu," katanya.

Karena itu warga setempat berharap pemerintah daerah setempat bisa peka dengan kondisi masyarakat petani jagung di Kecamatan Miomaffo Tengah ini.

Seorang petani jagung di Desa Persiapan Nian Timur, Daminaus Biaf mengatakan ratusan hektar jagung milik petani di wilayah Nian dipastikan gagal panen.

"Ratusan hektar jagung milik petani desa Persiapan Nian Timur dan Nian Barat serta desa induk Nian, Kecamatan Miomaffo Tengah, TTU-NTT ini tidak satu pun pohon yang dapat dipanen," katanya.

Jagung yang ditanam petani sejak Oktober lalu telah berbuah namun tak berbulir akibat panas dan hujan berkepanjangan pada bulan sebelumnya, katanya.

Petani jagung setempat saat ini hanya bisa pasrah. Bahkan sebagian jagung milik petani telah ditebas untuk membersihkan kebunnya sambil melihat perkembangan hujan berikutnya untuk ditanami singkong.

Sementara petani lainnya mempersiapkan lahannya untuk ditanami kacang hijau namun karena curah hujan yang tinggi dua pekan terakhir sehingga belum ditanami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com