Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Korban Tsunami Terancam

Kompas.com - 08/01/2011, 06:35 WIB

PADANG, KOMPAS.com —- Pendidikan anak-anak korban bencana tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai dikhawatirkan terancam menyusul keluarga mereka yang menjadi korban bencana tersebut.

Ketua Forum Mahasiswa Mentawai Daudi Silvanus Satoko, Jumat (7/1/2011), mengatakan, sejauh ini memang terdapat ratusan mahasiswa dan pelajar asal Mentawai yang menuntut ilmu di Kota Padang.

"Justru saat ini kami sangat membutuhkan bantuan untuk membantu teman-teman kami yang terancam (tak bisa) melanjutkan pendidikannya itu," kata Daudi.

Ia mengatakan, pendidikan sebagian besar anak korban bencana tsunami itu terancam putus akibat tewas atau hilangnya anggota keluarga mereka setelah dihantam gelombang tsunami.

Menurut Daudi, sejauh ini bantuan dari pihak luar kepada para pelajar dan mahasiswa asal Mentawai yang terancam putus sekolah itu masih sangat minim.

Penasihat Yayasan Citra Mandiri Mentawai, Rachmadi, Jumat, mengatakan, kekhawatiran itu terutama menyangkut bakal melonjaknya angka putus sekolah anak-anak di tingkat SD, SMP, dan SMA.

Kekhawatiran itu setidaknya mulai terlihat beberapa hari menjelang perayaan Natal pada 25 Desember 2010 di sejumlah dusun di Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban bencana tsunami itu sebanyak 1.632 keluarga. Jumlah itu terdiri dari 516 keluarga di Pulau Pagai Selatan, 450 keluarga di Pulau Pagai Utara, dan 666 keluarga di Pulau Sipora, yang akan dibuatkan hunian sementara oleh Palang Merah Indonesi, BNPB, dan pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Sumatera Barat Burhasman mengatakan, tidak ada anak-anak korban tsunami Mentawai yang terpaksa putus sekolah. Ia mengatakan, setelah tsunami menghantam, pihaknya telah membantu kembali pembangunan sembilan SD dan satu SMP di Kepulauan Mentawai.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com