Malang, Kompas
”Jalur pendakian ke Gunung Semeru akan kami tutup total dan tidak boleh ada aktivitas pendakian ke sana,” ujar Kepala Bagian Pengelolaan Data dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Nova Elina, Rabu (29/12).
Ia menjelaskan, larangan tersebut disebabkan cuaca buruk beberapa pekan terakhir ditambah banyak jalur pendakian yang rusak karena kejadian alam, seperti tanah longsor.
Selain itu, banyak rambu penunjuk jalan juga hilang. ”Jika dipaksakan untuk dibuka, kami mengkhawatirkan banyak pendaki akan tersesat. Oleh karena itu, kami memberlakukan larangan dengan pertimbangan keselamatan,” katanya.
Nova berharap para pendaki bisa memahami kebijakan tersebut dan menunda keinginan mereka untuk merayakan Tahun Baru di puncak Semeru atau Mahameru.
”Apabila pendaki nekat menerobos penjagaan hingga puncak, risiko akan ditanggung pendaki sendiri. Tidak menutup kemungkinan para pendaki mengambil jalur ’tikus’ menuju Mahameru," tuturnya.
Nova menjelaskan, agar tidak ada pendaki yang nekat menerobos masuk, pihak TNBTS telah menempatkan sejumlah petugas yang disiagakan di Pos Ranupane atau pos masuk menuju puncak Gunung Semeru.
”Semua pendaki harus melewati Pos Ranupane. Di tempat itu, kami akan menyiagakan petugas untuk memperketat pendaki,” kata Nova menegaskan.