Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Syuhada Yogyakarta Dibom

Kompas.com - 23/12/2010, 21:21 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah bom dengan daya ledak rendah meledak di sekitar gerbang masuk Masjid Syuhada, Kamis (23/12/2010) sekitar pukul 14.15 WIB, sehingga membuat kaget masyarakat yang sedang berada di masjid tersebut.

"Saat itu saya sedang bersiap untuk pulang, tetapi tiba-tiba terdengar suara ledakan yang cukup besar, seperti petir," kata salah satu karyawan TK Masjid Syuhada Baedlowi di Yogyakarta, Kamis.

Seusai terdengar ledakan tersebut, ia melihat ada sebuah benda yang berputar-putar di bawah pohon ketapang dan juga mengeluarkan percikan api seperti kabel listrik yang putus.

"Percikan api tersebut berlangsung cukup lama, sekitar 3 menit. Saya juga tidak tahu bom tersebut berasal dari mana. Tahu-tahu sudah seperti ini," katanya.

Ledakan yang cukup keras tersebut juga membuat sejumlah pekerja yang berada di lantai bawah Masjid Syuhada naik untuk melihat asal bunyi ledakan tersebut dan tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.

Seusai ledakan, tim Gegana dari Kepolisian Resor Kota Yogyakarta menuju ke lokasi dan mengamankan bom tersebut ke kantor kepolisian.

Bom berdaya ledak rendah tersebut berbentuk tabung sepanjang sekitar 40 sentimeter dan terdiri atas dua bagian, yaitu selongsong utama dan bubuk mesiu yang disimpan dalam pipa PVC.

Kapolda DIY Brigjen (Pol) Ondang Sutarsa mengatakan, masyarakat tidak perlu terprovokasi dengan kejadian tersebut.

"Jangan terjebak oleh provokasi seperti ini. Masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaan, jika ada yang mencurigakan, harus segera dilaporkan kepada pihak terkait," kata Ondang di Kantor Kepolisian Resor Kota Yogyakarta.

Seluruh masyarakat agar tetap tenang, tidak perlu takut, dan percaya kepada kepolisian.

Mengenai bom yang meledak di masjid tersebut, Ondang mengatakan bahwa bom tersebut berdaya ledak rendah dan hampir menyerupai sebuah petasan besar sehingga menghasilkan suara ledakan yang cukup keras.

"Saya baru melihat bentuk yang seperti ini karena biasanya bom memakai pengatur waktu, tetapi ini tidak," katanya.

Ia menengarai, pembuat bom tersebut adalah pelaku lama yang sedang mencoba melakukan variasi terhadap bom yang dibuatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com