Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk Ancam Perairan

Kompas.com - 22/12/2010, 05:44 WIB

Kupang, Kompas - Cuaca ekstrem yang melanda pelbagai belahan dunia juga menimbulkan angin kencang dan gelombang tinggi di perairan di Indonesia. Hal itu mengakibatkan nelayan tidak bisa melaut dan terancam kehilangan pendapatan.

Cuaca buruk terjadi di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi, dan Sumatera.

Di NTT, terutama kawasan pantai selatan, angin kencang dan curah hujan menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Cuaca di Australia, adanya salju pada musim panas, memengaruhi cuaca di Pulau Rote Ndao, Sabu Raijua, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Belu. Adapun cuaca di Flores dan Sumba tidak terlalu terpengaruh.

Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana, Kupang, Purwanto di Kupang, Selasa (21/12), menyatakan, selama badai salju di Australia masih terjadi, NTT tidak luput dari ekor badai. Saat ini tinggi gelombang laut masih 2-3 meter dan kecepatan angin 25-30 kilometer per jam.

Purwanto meminta Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan Sabu Raijua untuk mengingatkan nelayan tradisional agar waspada selama berlayar. Mereka tidak boleh memasuki wilayah perairan sampai jauh ke selatan mendekati Australia. Pelayaran rakyat di Sabu Raijua dan Rote Ndao sebaiknya dihentikan sementara sambil menunggu cuaca normal.

Kepala Seksi Kesyahbandaran Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Frans Meo mengatakan, ratusan nelayan tradisional, termasuk pencari ikan tuna dan cakalang, empat hari terakhir tidak melaut karena cuaca sulit diprediksi.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani dan Nelayan NTT Melkianus Adoe meminta pemerintah segera melakukan sosialisasi kepada nelayan dan usaha pelayaran agar mereka waspada.

Cuaca buruk pada awal musim barat ini belum memengaruhi aktivitas pelayaran penumpang dan barang dari dan ke pelabuhan di Ambon, Maluku. Namun, nakhoda kapal diminta waspada karena gelombang laut yang tinggi kerap terjadi.

Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai Administratur Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon, Benny Manuputty, Selasa. Hal yang sama dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Bandara Pattimura, Ambon, Erasmus Kayadu.

Kepala Kantor Pelabuhan Tulehu, Maluku Tengah, Eddy Paays mengatakan, arus lalu lintas penumpang dan barang dari Tulehu ke Pulau Saparua atau Seram tidak terganggu selama sepekan ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com