Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Akan Masukkan HIV/AIDS ke Kurikulum

Kompas.com - 15/12/2010, 02:57 WIB

Denpasar, Kompas - Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali menargetkan memasukkan materi pembelajaran HIV/AIDS dalam kurikulum SMP dan SMA/SMK pada tahun ajaran baru 2011. Dengan demikian, materi ini dapat menjangkau seluruh siswa, bukan hanya sebagian siswa.

Berdasarkan data KPA Bali, hingga 2010, jumlah kasus HIV/AIDS tercatat 3.778 orang. Dari angka tersebut, lebih dari separuhnya berusia mulai 15 tahun hingga 45 tahun atau usia produktif di Bali.

Sejak 2005, program yang berjalan baru pada tataran ekstrakurikuler, bernama Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN). Siswa yang tertarik mengikutinya hingga tahun ini rata-rata 30 persen.

”Kami menilai jumlah siswa dan guru yang berminat masih sedikit, sedangkan ancaman AIDS dan narkoba tak terbendung, terutama di kalangan siswa sekolah. Karena itu, kami berharap pembelajaran AIDS ini bisa masuk kurikulum dan tak lagi ekstrakurikuler melalui usaha kesehatan sekolah,” kata Program Manajer Yahya Anshori di Denpasar, Selasa (14/12).

Lebih lanjut Anshori mengatakan, jika program pembelajaran siswa ini bisa terlaksana tahun depan melalui kurikulum, diharapkan sekolah bisa semakin meningkatkan pengetahuan siswa menyeluruh ke semua kota/kabupaten se-Bali.

Sejauh ini KPA Bali tidak mendapat tentangan dari siswa. Kendala menonjol justru kekurangan tenaga pembina dari guru. Pelatihan untuk para guru juga perlu ditingkatkan.

Kepala Bidang Pengkajian Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Bali Ida Bagus Mertha mengatakan, pihaknya tengah berupaya memasukkan materi tersebut ke kurikulum muatan lokal. Hanya saja, dinasnya masih mempertimbangkan untuk menjadi mata pelajaran tersendiri atau dimasukkan ke salah satu mata pelajaran, seperti Biologi atau Olahraga.

Ketua Forum Guru Pembina KSPAN, juga pengajar di SMK 1 di Kabupaten Bangli, I Wayan Badra mengaku senang jika AIDS masuk ke intrakurikulum, tidak hanya ekstrakurikuler. Ia sebagai pendidik sangat prihatin karena AIDS dan narkoba mengancam dan meracuni siswa. (AYS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com