Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Rafinasi Ancam 3 Juta Jiwa

Kompas.com - 13/12/2010, 14:20 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Rencana pemerintah membebaskan penjualan gula rafinasi akan menyengsarakan sedikitnya 3 juta jiwa. Mereka terdiri dari petani tebu dan keluarganya serta pekerja pabrik gula dan keluarganya.

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil mengatakan, di Indonesia ada 850.000 petani. Sementara jumlah karyawan per pabrik gula rata-rata 5.000 orang. "Dengan asumsi setiap petani dan pekerja punya satu istri dan satu anak, ada sekitar 3 juta jiwa terlibat industri gula nasional," ujarnya di Surabaya, Senin (13/12/2010).

Mereka terancam kehilangan penghasilan bila gula rafinasi dibebaskan penjualannya. Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu seusai rapat kabinet pekan lalu. Mari mengungkapkan rencana revisi Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 527 Tahun 2004 tentang Tata Niaga Gula.

Selama ini SK itu telah menyelamatkan para petani tebu. SK itu menjamin harga gula. Arum mengatakan, gula rafinasi lebih murah biaya produksinya dari biaya produksi gula tebu rakyat. Gula rafinasi berbahan baku gula impor. "Gula rafinasi sampai sekarang ditetapkan hanya untuk industri. Kalau sampai dibebaskan, pasar gula dalam negeri akan hancur. Kehancuran industri gula sama dengan menyengsarakan petani tebu dan karyawan PG," ujarnya.

Arum curiga terhadap pernyataan Mari Pangestu terkait industri gula rafinasi. Saat ini produksi delapan PG rafinasi 2,1 juta ton. Sementara kapasitas terpasang 3,2 juta ton. "Kebutuhan gula nasional saat ini 3,9 juta ton per tahun dengan 2,3 juta ton diproduksi di dalam negeri. Tidak ada tempat untuk gula rafinasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com