Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Segera Serahkan Draf

Kompas.com - 13/12/2010, 11:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Reaksi besar-besaran yang akan ditunjukkan masyarakat Yogyakarta, Senin (13/12/2010), merupakan respon atas berlarut-larutnya pembahasan RUU Keistimewaan (RUUK) DIY.

Anggota Komisi II asal Fraksi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengatakan, reaksi ini tidak berkelanjutan jika pemerintah segera menyerahkan draf RUUK DIY ke DPR.

Pemerintah menjanjikan akan menyampaikan draf tersebut pekan lalu. Namun, hingga Jumat (10/12/2010), draf itu belum juga diserahkan ke DPR. "DPR sikapnya jelas, menunggu dan meminta agar draf nya segera dikirim. Kami sudah memperkirakan (aksi besar di Yogyakarta) kejadian ini akan terjadi kalau draf belum dikirim. Jadi publik berspekulasi dan akhirnya berreaksi," kata Ganjar di Gedung DPR, Jakarta, menanggapi aksi besar yang akan mewarnai Sidang Paripurna DPRD DIY pada hari ini.

Pemerintah, lanjut Ganjar, harus tegas jika memang menginginkan pemilihan langsung untuk memilih Gubernur DIY. Tidak diserahkannya draf tersebut akan memunculkan pernyataan-pernyataan yang bias dan bisa membuat situasi semakin meruncing. "Dan reaksi di Yogyakarta pada hari ini saya yakin tidak akan terjadi," ujarnya.

Aksi dan keputusan yang akan diambil DPRD DIY pada hari ini, menurut Ganjar, tidak dalam konteks menekan pemerintah. "DPRD DIY melakukan itu karena menampung aspirasi dari bawah dan mereka tidak bisa diam. Bukan soal tekan menekan. Pesan itu yang harus ditangkap oleh pemerintah pusat," kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com