Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Akan Hadiri Sidang Paripurna

Kompas.com - 13/12/2010, 04:34 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Ribuan warga Yogyakarta diperkirakan akan menghadiri Sidang Paripurna DPRD DIY yang akan menetapkan Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam IX sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, Senin (13/12). Sidang merupakan wujud dukungan rakyat terhadap keistimewaan DIY yang menginginkan penetapan gubernur dan wakil gubernur, bukan pemilihan seperti diwacanakan pemerintah pusat.

”Berbagai elemen warga akan menghadiri rapat paripurna itu. Jumlahnya kemungkinan bisa mencapai 10.000 orang,” kata pemimpin Gerakan Rakyat Mataram (Geram) Widihasto Wasana Putra saat dihubungi hari Minggu.

Widihasto menambahkan, bukan hanya warga DIY yang akan turut dalam aksi itu, melainkan juga warga luar Yogyakarta yang berdomisili di DIY. Mereka sudah menyatakan akan ikut serta. ”Kami menerima kabar 60 warga Papua dan Nusa Tenggara Timur yang berada di Yogyakarta akan berpartisipasi juga dalam pawai nanti,” ujarnya.

Sebelum menghadiri sidang paripurna itu, Widihasto mengatakan, pihaknya akan menggelar prosesi tirto purwito sari atau pengambilan mata air dari Gunung Merapi dan Pantai Selatan. ”Kedua mata air itu lalu akan disatukan,” katanya.

Dua mata air dari simbol dua pangkal garis imajiner sakral Keraton Yogyakarta itu sebagai wujud doa mendukung penetapan. Mata air suci itu juga dimaksudkan sebagai simbol bersatunya rakyat dari berbagai penjuru dalam mendukung keistimewaan DIY.

Geram juga menyerukan kepada semua warga DIY untuk menghadiri sidang paripurna yang akan berlangsung mulai pukul 12.00. Semua warga, pemilik toko, sekolah, perguruan tinggi, pasar, dan kantor swasta agar menghentikan aktivitasnya selama satu hari guna menjadi saksi ditegakkannya kedaulatan keistimewaan DIY itu.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Paguyuban Lurah dan Pamong Desa Ing Sedya Memetri Asrining Yogyakarta (Ismaya) DIY Mulyadi mengatakan, pihaknya akan mengerahkan 15.000 orang. Mulyadi mengatakan, inti kehadiran mereka adalah untuk menunjukkan bahwa dukungan terhadap penetapan memang aspirasi warga DIY.

Setengah tiang

Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto di kediaman pribadinya mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang sebagai wujud keprihatinan bahwa masalah RUU Keistimewaan DIY ini telah menimbulkan gejala perpecahan bangsa Indonesia.

Ia mengimbau warga Kota Yogyakarta untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama seminggu penuh. Tentang pengibaran bendera setengah tiang itu, Mulyadi menganggap sebagai hal bagus sebagai penguatan bahwa warga Yogyakarta benar-benar melihat pemerintah pusat yang tak mendengarkan aspirasi rakyat. ”Pusat agar tahu,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com