Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baleendah Terendam 2 Meter

Kompas.com - 11/12/2010, 03:49 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Banjir yang merendam Kelurahan Andir dan Kelurahan Baleendah di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terus naik hingga mencapai 2 meter. Hingga Jumat (10/12) sore, rumah warga yang terendam di dua kelurahan itu 6.913 unit.

Banjir pun meluas hingga menutup jalan yang menghubungkan Baleendah dengan Banjaran di Bandung selatan. Air bah mengakibatkan banyak kendaraan bermotor mogok di jalan.

Untuk mengatasi kepadatan kendaraan di lokasi banjir, pengendara yang menuju Baleendah dan Pangalengan dari arah Kota Bandung diminta memutar dengan melintasi Jalan Terusan Buahbatu-Bojongsoang. Penumpukan kendaraan pun terjadi di ruas itu.

Kemacetan panjang tak terhindarkan lantaran jalur alternatif lainnya menuju Bandung selatan, yakni melalui Jalan Mohammad Toha-Dayeuhkolot, terendam banjir hampir 1 meter. Genangan air diperparah dengan hujan yang terus turun sejak pukul 13.00 hingga pukul 17.00.

Warga Andir dan Baleendah yang rumahnya kebanjiran saat ini bingung mencari tempat mengungsi. Empat lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah daerah tidak mampu menampung pengungsi yang diperkirakan akan terus bertambah.

Jumlah pengungsi pada banjir akhir tahun ini diperkirakan sama besarnya dengan saat banjir awal 2010, yang juga merendam lebih dari 6.000 rumah warga. Aparat Kantor Kecamatan Baleendah mencatat, banjir kali ini melanda 9.283 jiwa warga Baleendah dan 1.482 warga Andir.

”Kami bertahan di jalan karena belum ada tenda pengungsian yang dibangun pemerintah. Lokasi pengungsian juga penuh,” kata Novi (20), warga Andir.

Sembilan hari

Biasanya Andir tidak lama tergenang banjir karena kontur tanahnya yang lebih tinggi daripada kampung-kampung di Kelurahan Baleendah. Namun, banjir kali ini ternyata sudah sembilan hari merendam 3.817 rumah warga Andir sejak Kamis pekan lalu. Kondisi terparah dialami warga RW 9 yang berbatasan langsung dengan Sungai Citarum. Jalan kampung sepenuhnya tertutup air.

Kendati telah menjadi bencana tahunan, penanganan banjir terkesan kurang serius. Penanganan pengungsi pun seadanya. Dapur umum, misalnya, hingga sepekan sejak banjir melanda belum didirikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com