Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Code Meluap, Rumah-rumah Terendam

Kompas.com - 10/12/2010, 21:30 WIB

BANTUL, KOMPAS.com — Belasan rumah di bantaran Sungai Code di Dusun Ngoto dan Pandeyan, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, DIY, Jumat (10/12/2010), terendam banjir akibat meluapnya Sungai Code karena hujan lebat.

"Banjir terjadi karena Sungai Code meluap akibat hujan deras dalam waktu yang lama, dan sejumlah rumah di dusun ini tergenang air," kata Mardiyanto, warga Ngoto, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul.

Banjir terjadi pada Jumat siang dan para penghuni yang rumahnya tergenang air terpaksa meninggalkan rumah karena takut ketinggian air terus bertambah.

"Meski genangan air tingginya hanya sekitar 10 sentimeter, tetapi membuat kami panik, dan harus keluar rumah guna mencari tempat yang lebih tinggi atau di rumah tetangga yang aman," katanya.

Permukiman warga yang berjarak sekitar 15 hingga 20 meter dari tepi Sungai Code itu pernah kebanjiran akibat luapan sungai pada Senin malam karena hujan deras dalam waktu lama.

Banjir terjadi disebabkan, antara lain, oleh pendangkalan sungai yang semula kedalamannya 2 meter menjadi hanya 1 meter sehingga air sungai meluap hingga menggenangi rumah warga.

"Namun, banjir ini tidak separah beberapa waktu lalu, di mana ketinggian air mencapai 50 sentimeter, dan beberapa jam kemudian air surut bersamaan dengan redanya hujan," katanya.

Setelah itu, warga yang rumahnya kebanjiran bergotong royong membersihkan sampah ataupun lumpur sehingga rumah dapat ditempati lagi.

Riyadi warga Dusun Pandeyan, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, mengatakan, sedikitnya sembilan rumah di bantaran Sungai Code terendam air akibat hujan deras sehingga sungai meluap.

Menurut dia, permukiman di sebelah timur sungai kondisinya lebih parah dibandingkan dengan permukiman warga di sebelah barat sungai (Desa Ngoto), di mana ketinggian air mencapai 20 sentimeter.

"Kami harus membersihkan sampah dan menguras genangan air yang masuk ke rumah karena khawatir jika terjadi lagi hujan akan semakin banyak air masuk ke rumah. Tetapi kami bersyukur, hujan kemudian reda," katanya.

Untuk mengantisipasi agar air dari luapan sungai tidak masuk ke rumah, warga setempat membutuhkan sekitar 400 kantong pasir untuk ditumpuk di tepi sungai guna menahan luapan air.

"Sebenarnya kebutuhan kantong pasir akan dibantu Palang Merah Indonesia (PMI), namun hingga Jumat malam belum terealisasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com