Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saya Mengaum Eh... Harimaunya Lari

Kompas.com - 09/12/2010, 14:30 WIB

BANGKO, KOMPAS.com — Sudah dua minggu terakhir warga Desa Sungai Nilau, Kecamatan Sungai Manau, Jambi, resah karena harimau berkeliaran di sekitar desa mereka. Namun, yang dialami Usman saat bertemu dengan sang raja rimba sungguh unik, atau lebih tepatnya beruntung.

Seperti biasa, setiap pagi Usman (48), warga Desa Sungai Nilau Jambi, pergi ke ladang yang jaraknya 3 kilometer dari rumahnya. Maklum saja, mata pencariannya setiap hari adalah menyadap karet.

Namun, pagi itu menjadi hari yang tak terlupakan bagi Usman. Dalam perjalanannya, di mana lokasi jalan diapit tebing, sesosok bayangan melompat di atasnya. Dalam kekagetannya, ia menepi di antara tebing. Tiba-tiba di hadapannya sudah berdiri seekor harimau.

"Jarak antara saya dan harimau sekitar 2,5 meter. Cukup besar tubuhnya, namun tidak begitu jelas karena hari masih agak remang-remang," ujarnya kepada Tribun, Selasa (7/12/2010).

Dengan perasaan berdebar, tangan Usman menarik pisau yang dibawanya. "Saya menggerakkan pisau yang saya bawa di depan dada. Saat dia mengaum, saya pun mengaum. Pokoknya mana yang lebih keras," kisahnya.

Mendengar auman Usman, harimau rupanya tertegun. Hewan itu mengaum lagi kemudian menoleh lalu melompati tubuhnya. "Setelah beberapa saat saya akhirnya dapat menjauhkan diri dari harimau tersebut dan kemudian pulang ke rumah. Saya tidak jadi menyadap karet," ungkap Usman.

Atas kejadian tersebut, Usman mengaku tidak gentar terhadap harimau, sejauh ia bisa melawan. Namun, dalam hatinya tetap ada kekhawatiran, jika harimau tersebut tidak segera dipindahkan atau dihalau. "Saya berharap, harimau tersebut ditangkap. Jika tidak, saya dan juga warga lain tidak bisa beraktivitas di ladang dengan tenang. Sekarang ini, untuk sementara nukang dulu, kalau tidak, mau makan apa keluarga," pungkas Usman.

Selain Usman, menurut Kepala Desa Sungai Nilau Abd Rahman, sudah banyak warga yang mengaku melihat sang raja hutan, baik menyaksikan langsung, melihat jejak, hingga mendengar suara auman harimau.

Berdasarkan informasi dan juga perbincangan masyarakat, kata Rahman, ada kemungkinan harimau tersebut sengaja dilepas, pasalnya, baru kali ini warga desa menjumpai harimau. "Memang di desa ini ada harimau, namun harimau tersebut hanya menampakkan diri pada waktu tertentu. Warnanya bukan kuning, namun hitam. Warga menamakannya Tunggu Tanjung," ungkapnya.

Oleh karena itu, tambah Rahman, besar kemungkinan harimau tersebut sengaja dilepas, dan belum tahu siapa yang melepasnya. Biasanya, kalau harimau lepasan, di telinganya ada tandanya, namun sejauh ini belum ada yang melihat tanda itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com