Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bela Wikileaks, Hacker Serang Situs Mastercard

Kompas.com - 09/12/2010, 08:25 WIB

KOMPAS.com - Sekelompok hacker melumpuhkan situs Mastercard tak lama setelah perusahaan tersebut menutup akun Wikileaks sehingga tidak dapat digunakan untuk menerima donasi dari publik. Serangan ini disebut mereka sebagai bentuk sokongan terhadap Wikileaks dengan melancarkan operasi balas dendam.

Setidaknya sudah ada dua kelompok hacker yang mengaku melancarkan serangan DDos (distributed denial of service) ke Mastercard. Masing-masing kelompok yang menamakan dirinya 4Chan dan Anonymous. Dalam serangan semacam ini, mereka biasanya mengarahkan trafik yang sangat tinggi ke situs korban dari berbagai penjuru sehingga pengunjung kesulitan mengakses situs tersebut.

Ini bukanlah serangan yang pertama dilakukan hacker ke situs-situs yang menghalangi Wikileaks. Sebelumnya, PayPal dan PostFinance yang memblokir akun Wikileaks pun mendapat serangan serupa dari kelompok hacker yang sama. Atas nama pembelaan terhadap Wikileaks, mereka telah mendeklarasikan operasi balas dendam dengan nama Operation Payback dan Operation Avenge Assange.

Dalam poster yang disebarkan secara online, mereka mengatakan tidak berafiliasi dengan Wikileaks, namun membela karena memiliki tujuan yang sama yakni kebebasan informasi. Selain melancarkan serangan balasan terhadap pihak-pihak yang menghalang-halangi Wikileaks, kelompok hacker tersebut juga mengajak siapa saja untuk menyalin situs Wikileaks dan menyebarkannya bahkan kalau perlu mencetaknya.

Sejak mulai merilis ratusan ribu dokumen rahasia kawat diplomatik AS, situs Wikileaks juga beberapa kali mendapat serangan DDoS. Wikileaks juga terpaksa harus berkali-kali pindah hosting karena digusur penyedia hosting sebelumnya Amazon dan berganti alamat karena diblokir EveryDNS, dan sebagainya. Namun, kini Wikileaks malah dapat diakses dari ratusan mirror site di berbagai negara.

Sementara kontroversi mengemuka, Swedia memburu Julian Assange, pendiri Wikileaks, dengan tuduhan pemerkosaan selama tinggal di negara tersebut. Namun, aksi Wikileaks merilis dokumen rahasia masih berlanjut meskipun Julian Assange telah ditahan di London.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com