Penderita di Bantul Capai 192 Orang
Bantul, ANTARA -
”Dari jumlah penderita tersebut, sebanyak 123 orang positif terserang HIV dan sebanyak 69 orang positif AIDS,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Siti Noor Zaenab di Bantul, Selasa (7/12).
Menurut Siti, penderita HIV/AIDS tersebut ditemukan sejak 1998 hingga 2010 dan sebagian penyakit tidak diketahui penderita karena pengetahuan yang kurang terhadap penyakit ini sehingga begitu diketahui penyakit sudah parah.
”Dari jumlah kasus yang ditemukan sepanjang 12 tahun itu tercatat sebanyak 24 orang penderita tidak tertolong karena kondisi semakin parah dan akhirnya meninggal,” katanya.
Ia mengatakan, sejumlah daerah yang rentan terhadap penyebaran virus HIV/AIDS berada di kawasan pantai dalam hal ini pekerja seks komersial dan rumah tahanan yang memang menampung terpidana kasus narkotik dan obat terlarang.
”Perilaku orang yang suka ganti-ganti pasangan dan pengguna narkoba dengan jarum suntik memang sangat rentan terhadap penularan penyakit ini. Mereka yang sudah terjangkit diupayakan tidak semakin menularkan,” katanya.
Oleh karena itu, kata Siti, upaya pencegahan terhadap penularan virus mematikan ini terus ditingkatkan baik melalui sosialisasi dan penyuluhan bagi masyarakat terutama yang rentan tertular maupun menularkan penyakit ini.
”Saat ini telah dibentuk Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Petugas akan memberikan penyuluhan dan mengampanyekan gerakan antinarkoba maupun perilaku yang menyebabkan penularan virus mematikan ini,” katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan, terbesar penderita ini ditemukan pada 2008 yakni 60 kasus meliputi 31 HIV dan 29 AIDS yang menyebabkan kematian 9 orang.
Kemudian, kata Siti, pada 2009 ditemukan sebanyak 34 kasus meliputi 9 kasus HIV dan 25 kasus AIDS yang menyebabkan kematian 7 orang. Kemudian pada 2010 hingga saat ini sebanyak 28 kasus meliputi 20 HIV dan 8 AIDS yang menyebabkan kematian 3 orang.
Terpopuler
Now Trending
