Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Siaga, Wisatawan Mulai ke Lautan Pasir

Kompas.com - 08/12/2010, 04:18 WIB

PROBOLINGGO, KOMPAS - Sejak statusnya diturunkan dari Awas menjadi Siaga, Senin (6/12), ratusan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, mulai mengunjungi sekitar lautan pasir Gunung Bromo. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi hanya mengizinkan aktivitas wisatawan dan masyarakat di luar radius 2 kilometer dari kawah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Tutug Edi Utomo mengatakan, setelah penurunan aktivitas dari Awas menjadi Siaga, pintu gerbang wisata ke lautan pasir atau kaldera Gunung Bromo dibuka. Pintu gerbang menuju lautan pasir dibuka pada Senin pukul 14.30.

”Saat pintu gerbang dibuka, ada 44 wisatawan domestik dan dua wisatawan asing yang turun ke lautan pasir. Pada Selasa ada 114 wisatawan domestik dan enam wisatawan asing yang turun ke lautan pasir,” kata Tutug, Selasa di Probolinggo.

Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, roda bisnis wisata masyarakat sekitar mulai bergerak. Menurut Tutug, pada Selasa tiga jip dan 12 kuda tunggangan mulai melayani para wisatawan turun ke lautan pasir.

”Sejak Gunung Bromo ditetapkan berstatus Awas pada 23 November 2010, sebanyak 176 jip dan 278 ekor kuda tunggang tak bisa beroperasi melayani wisatawan karena lautan pasir Bromo d i t u t u p, ” kata Tutug.

Untuk memastikan para wisatawan tidak nekat masuk ke radius berbahaya 2 kilometer dari kawah Bromo, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Probolinggo berkoordinasi dengan pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Koperasi Bromo Nusa Indah yang menaungi paguyuban jip dan kuda, polisi pariwisata, petugas pengamatan Gunung Bromo, pedagang asongan, serta pengusaha hotel dan restoran. Para pelaku bisnis wisata diwajibkan memandu wisatawan agar tidak mendekati radius bahaya.

Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo Gede Suantika secara terpisah mengatakan, aktivitas Bromo kemarin mulai menurun, dengan ketinggian kepulan asap sekitar 300 meter. Gempa vulkanik masih terjadi dengan rata-rata sebanyak 20 kali sehari. (ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com