Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selo Mengalami Krisis Air Bersih

Kompas.com - 03/12/2010, 18:39 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Lima desa di Kecamatan Selo, Boyolali, Jateng, mengalami krisis air bersih pasca banjir lahar dingin dari hulu Gunung Merapi karena ribuan meter pipa saluran air di wilayah ini rusak dan hanyut.

Pantauan di Kecamatan Selo, Boyolali, Jumat (3/12/2010) menyebutkan, lima desa yang mengalami krisis air bersih, Tlogolele, Jrakah, Klakah, Lencoh, dan Samiran, akibat pipa saluran air hanyut terbawa banjir lahar dingin.

Warga lereng Merapi tersebut terpaksa harus mengambil air ke sumber dengan jarak sejauh sekitar satu kilometer untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kepala Desa Jrakah, Tumar, menjelaskan, sedikitnya lima desa di Selo, yakni Tlogolele, Jrakah, Klakah, Lencoh, dan Samiran, yang paling parah mengalami krisis air bersih.

Menurut Tumar, krisis air bersih itu menyebabkan penderitaan puluhan ribu jiwa di lereng Merapi, karena pipa yang mengalirkan air bersih ke perkampungan warga raib terbawa banjir lahar dingin.

"Warga kini sangat mengharapkan bantuan air bersih," kata Tumar.

Sebagian besar saluran pipa air bersih di lereng Merapi, mengikuti alur sungai berhulu puncak Merapi. Pipa itu, disambung dari mata air, paling puncak hulu sungai.

Namun, kata dia, seluruh pipa air bersih tersebut habis tersapu banjir lahar dingin.

Sementara ribuan meter saluran pipa air bersih di Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, juga rusak akibat diterjang banjir lahar dingin yang melanda di daerah tersebut.

Menurut Kaur Pemerintahan Desa Genting, Suyudi, banjir lahar dingin yang melanda di wilayah Cepogo, mengakibatkan pipa saluran air bersih sepanjang sekitar 7.000 meter di Desa Genting rusak parah.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com