Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Permukiman Mentawai, Tak Ada Kayu

Kompas.com - 01/12/2010, 07:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (30/11/2010), mengeluhkan tidak tersedianya kayu untuk membangun kembali permukiman para korban bencana gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

 

”Kami sudah siap seng untuk atap, kayu, peralatan, dan uang untuk membangun rumah-rumah itu, tetapi tidak ada kayu,” ungkap Kalla di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sesaat sebelum bertolak ke Phnom Penh, Kamboja.

Menurut Kalla, ia sudah mencoba mengontak para pengusaha pemegang hak pengusahaan hutan (HPH) untuk memasok kayu-kayu yang dibutuhkan untuk membangun rumah-rumah ini, tetapi mereka tak bersedia mengeluarkan persediaan kayunya dengan alasan takut melanggar aturan birokrasi dan khawatir harus berurusan dengan polisi.

”Masyarakat itu tinggal di hutan, tetapi sama sekali tidak bisa mendapatkan kayu,” tutur mantan Wakil Presiden ini.

Kalla menambahkan, para pengusaha tersebut sebenarnya bersedia memberikan cadangan kayunya untuk membantu pembangunan permukiman korban tsunami ini. Namun, mereka meminta ada penambahan kuota penebangan kayu sementara untuk mengganti kayu-kayu tersebut.

Untuk memperlancar proses tersebut, Kalla mengaku sudah menghubungi Menteri Kehutanan, tetapi hingga saat ini belum ada jawaban. Padahal, rumah-rumah penduduk tersebut diharapkan sudah bisa dihuni pada 20 Desember mendatang.

PMI berencana memberikan bantuan pembangunan 516 unit rumah di empat lokasi di Kecamatan Pagai Utara. PMI sudah menyediakan 100.000 lembar seng, perkakas bangunan, perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan dapur, serta uang pembangunan sebesar Rp 5 juta per rumah.

”Kami sediakan bahan-bahannya dan uang, kemudian masyarakat yang akan membangun sendiri rumah-rumah mereka,” ungkap Kalla. (DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com