Energi Bromo Meningkat

PROBOLINGGO, KOMPAS - Meski tampak tenang, energi Gunung Bromo terus meningkat. Aktivitas kegempaannya juga terus berlangsung kendati amplitudo maksimalnya sedikit menurun. 

Kepala Pos Pengamatan Gunung Bromo di Dukuh Cemo- rolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupa- ten Probolinggo, Muhammad Syafi'i, Rabu (24/11), mengata- kan, sepanjang pukul 00.00 - pukul 09.52 terjadi 18 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 8-38 milimeter (mm). Adapun tremor yang terjadi beramplitudo maksimum 2-5 mm. 

Selasa (23/11), tercatat 20 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 10 - 40 mm dan lama gempa 7,5 detik - 15 detik. Selain itu, terjadi juga tremor dengan amplitudo 4 - 30 mm.

Meski gempa terkesan berkurang, kata Syafi'i, energi gempa vulkanik secara kumu- latif meningkat. Selain itu, dari pemantauan menggunakan tiltmeter, Selasa (23/11), terlihat penggembungan gunung. 

Rekomendasi 

Karenanya, status Awas tetap dipertahankan untuk Gunung Bromo. Rekomendasinya wilayah di radius 2,5-3 km terutama kawasan kaldera atau lautan pasir harus steril dari manusia. ”Desa terdekat masih aman,” ujar Syafi'i. 

Dari pos pantau Gunung Bromo di Cemorolawang, se- jak tengah hari terlihat asap solfatara semakin pekat. Sekitar pukul 13.00 asap juga ter- lihat kekuningan tipis karena mengandung belerang. (INA/ABK/DIA)