Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Ancam Blokir Entikong

Kompas.com - 24/11/2010, 13:06 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com — Sekitar 300 warga masyarakat perbatasan dan masyarakat umum Kalimantan Barat berunjuk rasa di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Pontianak, Rabu (24/11/2010) yang dinilai arogan menertibkan makanan milik masyarakat di sekitar perbatasan.

Mereka mengancam akan menutup dan memblokir Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong. Koordinator aksi, Muklis, mengatakan, langkah BPOM menertibkan makanan asal Malaysia di sekitar perbatasan dinilai berlebihan.

"Barang itu, kan dibeli masyarakat melalui perjanjian yang memperbolehkan masyarakat berbelanja 600 ringgit per bulan. Itu juga akibat dari hanya tidak diperbolehkannya makanan impor masuk melalui PPLB Entikong. Kalau harus beli barang impor yang dikirim melalui Jakarta, harganya sangat mahal," kata Muklis.

Muklis menambahkan, kalau pemerintah tidak membuka Entikong untuk impor bahan makanan dan penertiban masih terus berlanjut, masyarakat akan menutup akses dengan cara memblokir PPLB Entikong.

"Buat apa dibuka kalau masyarakat perbatasan tetap sulit mendapatkan bahan makanan dengan harga murah seperti di Jawa," ujar Muklis.

Kepala Balai Besar POM Pontianak Mustafa membantah adanya razia makanan di wilayah perbatasan.

"Kami hanya melakukan pemeriksaan di luar ring I, yakni kecamatan terdekat dengan perbatasan. Selama barang dari Malaysia masih di ring I tidak jadi soal. Jika keluar, itu yang harus ditertibkan karena kami harus memastikan bahwa barang-barang itu dilengkapi register dari Balai Besar POM," kata Mustafa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com