Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4,9 Juta Tanaman Salak di Merapi Rusak

Kompas.com - 22/11/2010, 21:00 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 4,9 juta tanaman salak di kawasan Gunung Merapi, di Kabupaten Sleman, DIY, rusak akibat erupsi.

"Kerusakan pada tanaman buah komoditas andalan Kabupaten Sleman ini sebagian besar disebabkan terkena abu vulkanik Merapi," kata Nanang Suwandi, Kepala Dinas Pertanian (Distan) DIY Nanang Suwandi, Senin (22/11/2010).

Dari 4,9 juta tanaman salak tersebut, sebanyak 3,4 juta tanaman mengalami kerusakan berat, 992.531 tanaman rusak sedang, dan 7.484 tanaman rusak ringan.

"Selain merusak tanaman salak, abu vulkanik Merapi juga ikut memengaruhi kerusakan pada tanaman hias, jamur, dan tanaman pangan lain. Namun, tanaman pangan yang mengalami kerusakan cukup serius," katanya.

Tanaman padi yang mengalami puso tercatat sebanyak 52 hektar. Tercatat 123 hektar lahan pertanian mengalami kerusakan berat, 1.591 hektar lahan rusak ringan, dan 1.766 hektar lahan terkena dampak erupsi Merapi.

"Kami sedang melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan potensi pertanian korban Merapi. Kami telah memberikan beberapa bantuan, dan saat ini sedang dilakukan identifikasi serta perbaikan tanaman pertanian yang masih bisa diselamatkan," katanya.

Wilayah Kabupaten Sleman yang merupakan salah satu lumbung padi di DIY menjadi daerah yang parah terkena hujan abu vulkanik Merapi.

Hampir seluruh lahan pertanian yang berada di wilayah itu terkena abu vulkanik akibat erupsi Merapi.

"Petani di Sleman merugi karena tanaman yang ditanam di persawahan terkena abu vulkanik. Oleh karena itu, kami berupaya agar kerugian yang lebih besar dapat dihindari," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com