MAGELANG, KOMPAS.com - Kebun salak warga Srumbung membutuhkan 2-3 tahun untuk memulihkan kebun hasil panen, pascameletusnya Merapi, beberapa waktu lalu. Sejumlah warga mengaku belum menemukan alternatif kegiatan ekonomi, sampai panenan normal.
Kebun salak warga rusak akibat material vulkanik membebani pelepah salak sampai patah. Meski tidak mati, pohon salak butuh waktu dua sampai tiga tahun untuk menumbuhkan pelepah baru dan berbuah normal lagi.
"Saya punya seribu pohon. Biasanya, saat panen raya, bisa penan 4-5 kwintal. Kalau panen harian, bisa dapat 2-3 kwintal. Harga sekilo sekitar Rp 3000, kalau normal. Sekarang harganya Rp 2500. Sebagian besar warga sini bertani salak. Rata-rata punya 700-1000 pohon," kata petani salak, Trisno.
"Ini saya baru membersihkan pohon dari pelepah yang rusak. Bisa dapat kuantitas seperti sekarang mungkin dua sampai tiga tahun lagi. Abu Merapi bisa membuat panenan lebih bagus. Saya belum tahu mau usaha apa sambil menunggu," tambahnya.