Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelebaran Jembatan Tertunda 4 Tahun

Kompas.com - 16/11/2010, 03:01 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Pelebaran Jembatan Branjangan di Jalan Surabaya-Gresik sudah tertunda empat tahun. Pemerintah kesulitan membebaskan lahan untuk akses jembatan tersebut.

Pembuat Komitmen Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Sutoyo mengatakan, pelebaran jembatan sudah direncanakan sejak tahun 2006. Pelebaran tersebut satu paket dengan pelebaran jalur Surabaya-Gresik sepanjang 11,5 kilometer. ”Sekarang lebar jembatan sembilan meter dan menjadi 20 meter,” ujarnya di Surabaya, Senin (15/11).

Dari 11,5 kilometer (km) jalan yang ikut dihubungkan dengan jembatan itu, sudah selesai 7,5 km. Sisanya, 4 km lagi masih dalam proses pembebasan, termasuk wilayah di sekitar Jembatan Branjangan.

Daerah yang belum dibebaskan terdiri dari lima titik. Lima titik tersebut, di antaranya di pelintasan rel kereta api hingga pintu masuk tol sepanjang 400 meter, Kelurahan Osowilangun sekitar pasar induk sepanjang 400 meter, Jalan Kalianak sampai Jembatan Gadukan sepanjang 1.500 meter, dan Tambak Langon 500 meter.

Milik 29 keluarga

”Petugas saat ini sedang berkonsentrasi melakukan pembebasan lahan di sekitar Jembatan Branjangan. Di lokasi tersebut pemerintah membutuhkan lahan sekitar 1.000 meter persegi milik 29 keluarga” katanya.

Sementara menunggu pembebasan, BBPJN akan merawat jembatan. Saat ini sebagian aspal jembatan sepanjang 50 meter dan lebar 9 meter itu mengelupas di beberapa bagian. Ada beberapa titik lubang dapat membahayakan pengendara. ”Akan ada pengerasan karena jembatan lama tetap dipakai,” tutur Sutoyo.

Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Gentur Prihantono mengatakan, pembebasan lahan di sekitar jembatan kewenangan Jawa Timur.

Negosiasi dengan pemilik lahan sangat sulit. ”Mereka minta harga lima kali lipat dari penaksiran. Terlalu mahal jadi belum bisa dibayar,” ujarnya sembari menambahkan di sekitar jembatan perlu dibebaskan masing-masing 100 meter ke arah Surabaya dan Gresik. (RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com