Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat SSK Polisi Disiagakan

Kompas.com - 13/11/2010, 04:20 WIB

Tasikmalaya, Kompas - Empat satuan setingkat kompi polisi diperbantukan ke Kota Tasikmalaya, Jumat (12/11), untuk mencegah kemungkinan bentrokan antara massa Nahdlatul Ulama dan sebuah organisasi massa. Keempat SSK itu adalah dua SSK Polresta Banjar, satu SSK dari Polres Ciamis, dan satu SSK Brimob

Dua satuan setingkat kompi (SSK) Polres Banjar bersiaga di sekitar kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tasikmalaya di Jalan dr Sukarjo. Polisi dari Ciamis dan Brimob berada di Mapolresta Tasikmalaya. Selain bersiaga di sekitar Jalan dr Sukarjo, patroli polisi juga kerap berkeliling di sekitar Jalan dr Sukarjo, seperti Jalan Cimulu dan Jalan Tarumanagara.

Menurut Kepala Bagian Operasi Polresta Tasikmalaya Komisaris Yono Kusyono, bantuan tersebut berada di Tasikmalaya hanya sehari mengingat kondisi yang semakin kondusif. Selain polisi, sejumlah pemuda Nahdlatul Ulama (NU) juga terlihat datang ke Sekretariat PCNU menyusul isu penyerangan oleh sebuah organisasi massa (ormas). Hingga Jumat sore, isu tersebut tidak terbukti dan situasi kondusif.

Bersepakat

Kepala Polresta Tasikmalaya Ajun Komisaris Besar Hendra Suhartiyono mengatakan, pihak yang berkonflik sepakat berdialog di Mapolresta, Senin (15/11) pekan depan. ”Sambil menunggu hari Senin, kami berharap pihak yang bersitegang bisa menjaga diri dan tetap menjaga suasana kondusif Kota Tasikmalaya,” kata Hendra.

Peningkatan penjagaan polisi dilakukan menyusul ketegangan antara massa NU dan ormas dua hari terakhir. Pada Rabu (10/11), sekitar 1.000 orang yang terdiri dari santri, pelajar dan pemuda NU, serta Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya, Mapolresta, dan balai kota.

Mereka mengadukan oknum sebuah ormas yang diduga memeras dan menghina pimpinan NU di sebuah sekolah NU. Pengunjuk rasa ingin pemerintah dan polisi menindak ormas yang bertindak sewenang-wenang serta menindaklanjuti dugaan pemerasan. (ADH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com