Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Slamet Normal

Kompas.com - 09/11/2010, 11:57 WIB

BANYUMAS, KOMPAS.com — Dari hasil pantauan di Pos Pengamatan Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (9/11/2010), tak ada peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet. Hal tersebut menepis keresahan warga sekitar gunung tertinggi di Jawa Tengah itu terkait munculnya asap putih kehitaman dari puncak gunung tersebut dalam beberapa gari terakhir.

Menurut Kepala Bidang Geologi pada Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Banyumas, Junaidi, tak ada getaran gempa yang tercatat di Pos Pengamatan Gambuhan. Selain itu, tanda-tanda erupsi seperti yang terjadi pada April 2009 lalu juga sama sekali tak terlihat.

Mengenai asap putih agak kehitaman itu sebenarnya akibat hujan yang jatuh di atas kawah yang panas sehingga menimbulkan asap. "Itu terjadi setiap sore karena hujan kebetulan turun pada sore hari. Kalau tak terjadi hujan, tak ada asap itu," kata dia.

Mengenai suara gemuruh yang didengar warga sekitar gunung pada malam hari, Junaidi tak tahu persis hal itu berasal dari mana. Dia menduga suara itu bukan berasal dari Gunung Slamet. Namun, karena ada awan putih yang keluar dari puncak serta pengaruh psikis dahsyatnya letusan Gunung Merapi, membuat warga mencoba mengaitkannya dengan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet.

"Warga sekitar Gunung Slamet tidak perlu panik. Sejauh ini kondisinya masih aman. Status masih waspada," imbuh dia.

Sepanjang Senin kemarin puncak Gunung Slamet diselimuti awan tebal dan kabut. Jadi, sulit diketahui apakah kemarin kepulan asap tersebut kembali muncul di puncak gunung ini.

Kepulan asap putih kehitaman mulai terlihat pada Jumat (5/11/2010) sore lalu. Hal itu sempat memantik kekhawatiran warga sekitar. Terlebih, pada pagi harinya Gunung Merapi meletus dahsyat dan abunya menyebar hingga wilayah sekitar Gunung Slamet. Warga khawatir, erupsi besar Merapi itu berpengaruh terhadap aktivitas dapur magma di Gunung Slamet yang juga merupakan gunung berapi aktif.

Sejak Mei 2009, status Gunung Slamet hingga saat ini masih waspada. Terkait dengan status tersebut, semua kegiatan pendakian ke puncak gunung ini dihentikan.

Di Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, spanduk larangan pendakian yang telah dipasang sejak setahun silam masih terpasang. Meski demikian, pada hari-hari libur terkadang masih ada saja pendaki yang nekat.

Petugas Pos Pendakian Bambangan, Sugeng Riyadi, mengatakan, sejauh ini belum terlihat adanya dampak letusan Merapi terhadap aktivitas vulkanik di Gunung Slamet. Secara umum kondisi Gunung Slamet masih seperti hari-hari sebelumnya. Kendati demikian, meskipun tak ada peningkatan aktivitas vulkanik, dia memperingatkan  para pendaki agar tak gegabah untuk naik ke puncak gunung. "Kita semua tidak tahu apa yang akan terjadi dengan pasti. Karena itu, sebaiknya pendakian tak dilakukan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com