Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Kecamatan di Magelang Lumpuh

Kompas.com - 08/11/2010, 03:13 WIB

”Srumbung sudah kosong tiga hari lalu karena sangat berbahaya kalau tetap tinggal di sana,” kata Kirdjito. Penduduk mengungsi ke Magelang dan Muntilan, seperti ke asrama SMP/SMA Van Lith Muntilan atau ke pengungsian perusahaan karoseri mobil New Armada. Sebagian lain penduduk mengungsi di perkantoran, masjid, gereja, dan sekolah.

Manajer PLN Magelang Purwadi mengatakan, PLN akan segera meminta Subdinas Pemadam Kebakaran untuk membersihkan abu vulkanik dengan semprotan air. ”Kami memprioritaskan menghidupkan listrik di sekitar lokasi pengungsian dan pusat-pusat pemerintahan dan perdagangan. Untuk daerah-daerah dekat Gunung Merapi belum dapat ditangani karena masih berbahaya,” kata Purwadi.

Abu vulkanik Merapi juga mengakibatkan 2.505.848 hektar kebun salak gagal panen karena tanaman roboh dan terbakar. Wijayanti, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan, Kabupaten Magelang, juga melaporkan, 326.260 hektar tanaman padi dan sayuran rusak terguyur debu Merapi. Abu vulkanik juga menyebar rata ke seluruh bagian Candi Borobudur, terbanyak di bagian lantai lorong dan tiga lantai teratas (Arupadhatu).

Menurut Gubernur Jateng Bibit Waluyo, pemerintah hanya akan membeli sapi yang hendak dijual, tetapi peternak kesulitan karena harganya murah.

Besarnya erupsi Merapi kali ini dipastikan menyebabkan kerusakan lingkungan serta sarana dan prasarana di daerah bencana. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, tak mudah bagi pemerintah untuk melakukan pendataan di saat kondisi Gunung Merapi tak stabil.

(Tim KOMPAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com