YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Puncak Merapi tampak memerah, Senin (8/11/2010) dini hari ini. Titik api yang merupakan lava pijar di puncak Gunung Merapi sekitar pukul 01.25 WIB terlihat cukup besar dan kemudian mengalir.
Guguran lava pijar ini terpantau dari Manisrenggo, Klaten. Sedangkan dari Posko Keputran, Kemalang, suara menggelegar masih terdengar dari dalam perut Merapi. Semburan material vulkanik Gunung Merapi juga terpantau dari kawasan Manisrenggo, sekitar 20 kilometer dari puncak di sektor tenggara, pada pukul 01.00 WIB. Sebelumnya pada pukul 00.00 WIB, Merapi terus mengeluarkan gemuruh yang keras.
Dalam laporan terakhir, Minggu pukul 24.00, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, menyatakan aktivitas kegemapaan di sekitar Merapi mengalami peningkatan terus dalam tiga hari terakhir. Sepanjang hari ini tercatat gempa vulkanik 31 kali, bahkan gempa tektonik 1 kali yang berpusat di Wonosari. Tremor, guguran material, dan awan panas juga dilaporkan terus beruntun sepanjang hari.
Pengamat Gunung Merapi dari Bogem, melaporkan bahwa lava pijar mengalir ke barat daya dengan jarak luncur 600 m ke arah Kali Gendol, K. Boyong, dan K. Bebeng). Dari Ketep, dilaporkan terdengar suara gemuruh sangat kuat selama 7 menit. Pada pukul 23.08 WIB, terjadi gempa tektonik berkekuatan 3,8 SR dengan sumber gempa berada di Kab. Wonosari (barat daya G. Merapi) bekedalaman 10 km. Kolom asap nampak tinggi dan pekat dengan condong ke barat daya.
Endapan material hasil erupsi di sepanjang alur sungai yang berhulu di G. Merapi, semakin besar. Endapan tersebut berpotensi menjadi lahar, apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Berdasarkan hasil pemantauan instrumental dan visual pada 7 November 2010 mulai pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB menunjukkan aktivitas G. Merapi pada tingkat Awas (level 4). Ancaman bahaya G. Merapi dapat berupa awan panas dan lahar. Wilayah yang aman bagi para pengungsi adalah di luar radius 20 km dari puncak G. Merapi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.