Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Tak Kapok ke Pulau Terluar

Kompas.com - 06/11/2010, 15:07 WIB

SAUMLAKI, KOMPAS.com - Setelah menempuh perjalanan yang jauh untuk tiba di Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, Wakil Presiden Boediono, ternyata tidak kapok untuk datang lagi ke pulau terluar lainnya di wilayah Negara Kesatuan RI.

Ia justru berjanji akan terus datang dan menengok rakyat di pulau-pulau terdepan lainnya yang dari Ibukota Jakarta sebenarnya terpencil. Misalnya, Pulau Yamdena, di mana Saumlaki berada. Pulau ini langsung berhadapan dengan daratan Australia.

Hal itu diutarakan Wapres Boediono saat ditanya pers, sesaat sebelum meninggalkan rumah dinas Bupati MTB, Bitzael Silvester Temmar di Jalan Ir. Soekarno, Saumlaki, MRB, menuju Kota Ambon, Maluku, Sabtu (6/11) siang waktu setempat.

"Saya berencana memang begitu (datang lagi). Kita memang perlu, ya, menyapa mereka (rakyat) di tempat-tempat yang terpencil," ujar Wapres Boediono.

Menurut Wapres, menyapa saja sudah memiliki nilai dan makna yang besar bagi penduduk di pulau-pulau terpencil yang jauh dari pusat kota.

"Saya akan mengajak Saudara lagi jika (datang) ke tempat-tempat (terpencil) lainnya. Apa Saudara mau ikut?" tanya Wapres Boediono sambil tersenyum, dan pers pun mengangguk.

Karena kondisi Saulaki yang serba terbatas, Wapres dengan nada bercanda pun meledek pers, "Apa yang saudara alami selama dua hari ini? Ini, ada Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu. Jika mau komplain silakan."

Wapres dan Gubernur Maluku tertawa. Wajah kita Selanjutnya, Wapres Boediono menambahkan, "Ini (Saumlaki) adalah wajah kita yang menghadap ke depan, menghadap Australia. Kalau kita tidak pelihara dan memperhatikannya, bagaimana?"

"Saya tersentuh (setelah datang). Dulu, 52 tahun yang lalu, Bung Karno, datang ke sini. Memang ada menteri satu dua yang datang lagi. Lalu, saya," lanjut Wapres lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com