Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topeng Batu Padas Diminati Eropa dan AS

Kompas.com - 06/11/2010, 10:26 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Topeng dari batu padas, yang dibuat menyerupai bentuk muka manusia, namun lucu dan antik yang tadinya dibuat dari bahan baku kayu, ternyata laris ke pasar ekspor terutama ke Eropa dan AS.

"Dulu topeng memang dibuat dari kayu sekarang mulai memanfaatkan bahan baku batu padas warna abu-abu maupun putih sehingga kelihatannya lucu dan antik," kata Ketut Renge, perajin dan eksportir patung dari Gianyar, Sabtu (6/11/2010).

Selain topeng, ukiran dinding yang dibuat dari batu padas yang biasa dibeli masyarakat Bali, kini juga sudah memasuki pasaran ekspor bahkan menjamah konsumen hingga ke negara kawasan Afrika Selatan.

"Saya pernah memenuhi permintaan aneka kerajinan topeng, arnamen ukiran berbahan baku batu padas yang akan dipasang pada tembok dinding maupun pertamanan di kawasan perumahaan di Afrika Selatan," tutur Renge.

Wisatawan Afrika semakin banyak datang berlibur ke Pulau Dewata dan mereka tentu sempat menyaksikan seni budaya masyarakat setempat sehingga tertarik membuat bangunan yang tidak jauh beda dengan yang ada di Bali.

Patung hasil karya seniman Bali semakin menyebar ke pasaran macanegara, terutama ke AS, Eropa, dan Asia lainnya sehingga pengapalannya bertambah terus termasuk perolehan devisanya.

Pematung Bali kreatif berkreasi membuat benda seni dalam memenuhi permintaan konsumen luar negeri seperti patung Budha dari batu padas dibuat oleh pengrajin di Desa Silakarang 15 Km timur laut Denpasar.

Pesanan berbagai jenis patung dan topeng dari batu padas semakin sebanyak dari mitra kerjanya di luar negeri dan perajin mampu memenuhinya tepat waktu dan jumlah sehingga perolehan devisa bertambah banyak.

Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di tempat terpisah membenarkan perdagangan luar negeri khususnya aneka jenis ukiran dan patung batu padas meningkat terus.

Nilai ekspor khusus kerajinan batu padas Bali mengalami kenaikan 40 persen menjadi seharga 14,3 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2010 jika dibandingkan periode sama 2009 hanya 10,2 juta dolar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com