Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkitnya Spirit Nasi Bungkus dari Jogja...

Kompas.com - 06/11/2010, 03:02 WIB

Eny Prihtiyani dan Mawar Kusuma

Nasi bungkus, makanan rakyat jelata itu, hadir di tengah bencana letusan Gunung Merapi. Ketika pengungsi membeludak dan berhamburan tak tentu arah, nasi bungkus menjadi sumber kekuatan.

Warga pelosok pedesaan hingga GKR Hemas Permaisuri Keraton Yogyakarta menyatakan solidaritas mereka bagi pengungsi Merapi melalui nasi bungkus.

Kelihatannya hanya nasi bungkus, tetapi dalam bencana letusan Merapi yang bertubi-tubi saat ini, ia jadi simbol betapa solidaritas warga Yogyakarta begitu kuatnya. Entah apa yang menggerakkan spirit mereka. Tanpa perintah, setiap warga di segala penjuru Provinsi DI Yogyakarta serentak memberikan pertolongan apa saja.

Seperti pada peristiwa letusan Merapi, Kamis (4/11), banyak pemilik kendaraan truk spontan mengevakuasi penduduk pedesaan yang berniat mengungsi. Selain sukarelawan, masyarakat juga berbondong-bondong menolong pengungsi dan banyak yang menyediakan rumahnya sebagai tempat penampungan pengungsi, tanpa digerakkan. Yang dilakukan warga itu karena faktor kebetulan saja. Ya kebetulan sama-sama punya niat untuk menolong.

Inilah tampaknya faktor kebetulan yang dikisahkan dalam novel Celestine Prophecy karya James Redfield. Bahwa faktor kebetulan itu merupakan energi yang memiliki kekuatan dahsyat untuk membangun kemanusiaan. Oleh karena itu, manusia perlu banyak menemukan faktor kebetulan ini.

Nasi bungkus

Yang paling banyak dalam aksi solidaritas itu adalah gerakan pemberian nasi bungkus. Bisa disebut gerakan karena hampir seluruh lapisan masyarakat di tingkat rumah tangga (RT), dusun, atau desa yang tidak terkena bencana serentak membuat masakan nasi bungkus dan dikirim kepada pengungsi.

”Letusan Merapi sejak Kamis malam membuat pengungsi kocar-kacir. Eksodus warga tidak diikuti kesiapan dapur umum. Itulah kenapa perlu ada bantuan nasi bungkus,” ujar Ratu Yogyakarta GKR Hemas, Jumat.

GKR Hemas segera memelopori penyediaan nasi bungkus dalam jumlah besar dari setiap kabupaten/kota di DI Yogyakarta yang tidak mengalami bencana Merapi. Setiap kabupaten dijatah menyediakan 2.000 nasi bungkus setiap harinya. Penyediaan nasi bungkus akan terus dilakukan sampai dapur umum kembali mampu memenuhi kebutuhan pengungsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com