Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Berendam di Kubangan

Kompas.com - 05/11/2010, 18:26 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Joko Supriyanto (20), warga RT 01 RW 33, Dusun Wonokerso, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, berhasil menyelamatkan diri dari kepungan awan panas atau wedhus gembel yang terjadi pada erupsi Merapi, Jumat (5/11/2010) dini hari. Ia mengaku menyelamatkan diri dengan berendam di kubangan saluran irigasi yang tak jauh dari rumahnya.

"Saya sempat melihat awan panas kayak wedhus gembel, warnanya hitam pekat. Saya langsung nyemplung di kubangan," ujar Joko yang saat ditemui Tribun Jogja sedang mencari keluarganya yang hilang di unit Forensik RSUP Dr Sardjito, Jumat (5/11/2010) siang.

Joko menuturkan, pada Kamis malam saat kejadian sekitar pukul 23.30 WIB, ia sudah diberi tahu untuk mengungsi dari rumahnya oleh aparat desa setempat. Ia tinggal bersama 2 mbah-nya, yakni Mbah Putri Pawiro Suharto (65) dan Suroto (65), yang malam itu sudah hampir terlelap.

Begitu ada imbauan untuk evakuasi, Joko langsung mengajak kedua mbah-nya untuk turun. Pertama, ia menurunkan si mbah laki-laki dengan menggunakan sepeda motor. Mbah Suroto diturunkan pertama lantaran punya penyakit stroke.

"Setelah saya taruh di barak pengungsian di Ngemplak, saya lalu naik lagi untuk jemput Mbah Putri," ujarnya.

Hampir sampai di rumah, tiba-tiba awan panas menyambar. Joko ingat betul ketika itu wedhus gembel yang berwarna hitam pekat itu terasa sangat panas. Joko pun langsung menyelamatkan diri dengan menenggelamkan diri di dalam sebuah kubangan di saluran irigasi yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya. Ia berendam di dalam air yang berketinggian 2 meter dari permukaan.

"Saya sempat diam di kubangan sekitar 5 menit, sampai situasi normal. Tapi sayang Si Mbah tidak bisa diselamatkan," katanya.

Joko kemudian diselamatkan oleh Budi Purwanto, pamannya. Kendaraan motor yang digunakan untuk menyelamatkan Si Mbah pun ikut terbakar di bagian jok. Namun, Joko mengaku selamat tanpa ada bekas luka bakar sedikit pun karena berhasil dibawa lari petugas evakuasi yang datang bersama pamannya itu.

"Saya ngeri kalau ingat kejadian itu. Saya terus berdoa agar selamat," ucapnya.

Joko, bersama pamannya, siang tadi, tengah mencari jenazah mbah putrinya. Menurut kabar, jenazahnya memang sudah dibawa ke bagian forensik di RSUP Dr Sardjito untuk diidentifikasi lebih lanjut.

Pada saat kejadian, orangtua Joko sudah mengungsi terlebih dahulu, ke salah satu rumah kerabatnya di Prambanan, Sleman. (Tribun Jogja/Theresia Andayani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com