Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Bantu Bencana 2,5 Juta Dolar

Kompas.com - 04/11/2010, 15:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia merencanakan membantu pemerintah Indonesia dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Wasior, Merapi dan Mentawai dalam bentuk anggaran sekitar 2,5 juta dolar Australia.

"Berdasarkan laporan yang saya terima, Pemerintah Australia akan memberikan bantuan anggaran sekitar 2,5 juta dolar Australia kepada Indonesia dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi atau masa pembangunan kembali," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono di Jakarta, Kamis (4/11/2010).

Agung menambahkan, mengenai jumlah bantuan sebesar 2,5 juta dolar Australia dirinya hanya mendengar laporan, namun belum mendengar langsung dari perwakilan pemerintah Australia di Indonesia.

Karena itu, pihaknya masih akan melakukan koordinasi secara langsung untuk mengkonfirmasi mengenai rencana Pemerintah Australia tersebut, termasuk mengenai nilai pastinya.

"Saya akan melakukan koordinasi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi terkait bantuan itu," ujarnya menegaskan.

Dia menambahkan, dari laporan yang didapat, bantuan tersebut diperuntukkan bagi masa pembangunan kembali beberapa lokasi bencana di Indonesia yakni Wasior di Papua barat, Merapi di dua provinis, Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta Mentawai di Sumatera Barat.

Sedangkan proses tahap tanggap darurat, tetap akan dipenuhi oleh Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah setempat.

"Bantuan asing diperuntukkan untuk masa pembangunan kembali, sementara masa tanggap darurat ditangani oleh Pemerintah Indonesia," katanya menjelaskan.

Agung juga menambahkan, selain Australia, ada beberapa negara asing lainnya yang menawarkan bantuan serupa.

"Sudah ada beberapa negara sahabat yang juga menawarkan bantuan untuk masa pembangunan kembali kepada pemerintah Indonesia," paparnya.

Akan tetapi pada saat ini Menko Kesra belum bisa memastikan dan menyebutkan negara-negara mana saja yang dimaksud.

"Saya akan melakukan konfirmasi dulu mengenai data pastinya, baru bisa diumumkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Nasional
    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com