3.817 Ternak Terancam Merapi

KLATEN, KOMPAS.com — Sebanyak 2.669 sapi dan 1.148 kambing milik warga yang masih berada di kawasan rawan bencana III Merapi terancam dari bahaya letusan Gunung Merapi.

Camat Kemalang, Kabupaten Klaten, Suradi, Senin (1/11/2010) di Kemalang, mengatakan bahwa warga pemilik ribuan ternak yang tersebar di Desa Balerante, Sidorejo, Tegalmulyo, dan Kendalsari tersebut sebagian besar masih enggan mengevakuasi ternaknya ke tempat yang lebih aman.

"Sampai sekarang baru ada tujuh sapi yang dievakuasi dari Balerante ke pos Bawukan, sedangkan lainnya (pemilik) masih belum mau," katanya.

Padahal, pemerintah telah menyediakan dua pos evakuasi ternak, yaitu di Bawukan dan Dompol. Namun, tempat itu sampai sekarang masih kosong. Hanya ada tujuh sapi di Bawukan.

Dia mengatakan, banyaknya ternak yang belum dievakuasi ini mengakibatkan warga yang ada di pengungsian bolak-balik ke rumahnya. Sementara itu, letusan Gunung Merapi bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Ya akhirnya seperti tadi, pukul 10.10, terjadi letusan Merapi, dan banyak warga yang terjebak ketika mencarikan rumput untuk makan ternak. Untung saja masih bisa diselamatkan," katanya.

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kabupaten Klaten Sugiyanto mengatakan, petugas telah siap mengevakuasi ternak kapan saja. Begitu diminta, evakuasi akan dilakukan.

"Baik dokter hewan, petugas pelaksana evakuasi, maupun obat-obatan dan makanan ternak juga sudah disiapkan, meskipun tidak banyak untuk melakukan evakuasi ternak milik petani," katanya.

Dia mengatakan, para petani masih merasa keberatan jika ternaknya dievakuasi ke tempat yang lebih aman karena takut akan stres dan takut mereka kesulitan mencari makan serta harus menunggu siang dan malam.

Dia mengakui, pemerintah hanya menyediakan tenaga dokter hewan dan obat-obatan, sementara pakan ternak dan keamanan di pos pengungsian menjadi tanggung jawab pemilik ternak.

"Hal ini mungkin yang dirasakan berat bagi para petani mengevakuasi ternaknya ke tempat yang lebih aman dari bahaya ancaman letusan Gunung Merapi," katanya.