Malang, Kompas
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)Kota Malang Enny Sekar Rengganingati, di Malang, Kamis (28/10), mengatakan, status waspada terhadap penyakit difteri itu tidak hanya di Kota Malang, tapi juga beberapa daerah di Jawa Timur.
”Dinkes Provinsi Jatim juga mengimbau sekaligus meminta setiap kota dan kabupaten di provinsi ini waspada terhadap difteri, mengingat penyakit ini telah banyak menjangkiti warga di beberapa wilayah di Jatim,” ujarnya.
Untuk menindaklanjuti status waspada tersebut, kata Enny, pihaknya juga menginstruksikan seluruh puskesmas dan rumah sakit untuk segera melaporkan pasien yang terserang difteri setiap 24 jam sekali.
Direktur Rumah Sakit Islam Unisma VH Pratomo mengatakan, penyakit difteri disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae yang tumbuh dan berkembang di lingkungan dengan udara kotor, kumuh, dan lembab,
Selain di kawasan padat penduduk, difteri bisa menjangkiti seseorang karena belum mendapatkan imunisasi difteri pertosis tetanus (DPT).
Imuninasi tersebut memberikan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit difteri.
Agar terhindar dari penyakit difteri ini, kata Pratomo, cara yang paling bagus adalah menjaga kebersihan lingkungan termasuk di dalam rumah.
”Bukalah jendela dan pintu agar sinar matahari dengan leluasa masuk ke dalam rumah sehingga kuman-kuman bisa mati,” katanya.
Serangan difteri antara lain akan menyumbat saluran pernafasan, menyerang otot jan-