Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Korban Awan Panas Merapi Dievakuasi

Kompas.com - 26/10/2010, 19:23 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Dua korban awan panas Gunung Merapi yang merupakan warga Desa Kinarejo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (26/10/2010) malam, sudah berada di RS Panti Nugroho, Pakem.

Identitas dua wanita yang mengalami luka bakar cukup parah itu belum diketahui.

"Tetapi yang satu sudah usia lanjut, sedangkan satunya lagi usianya sekitar 35 tahun," kata salah seorang relawan yang keberatan disebut namanya, di Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Merapi di Pakem, Sleman.

Luka bakar yang dialami kedua korban tersebut cukup parah. "Hampir sekujur tubuhnya melepuh karena terkena awan panas," kata relawan itu.

Sebagian wilayah Desa Kinarejo nyaris luluh lantak diterjang awan panas Merapi. "Belum bisa dipastikan, apakah semua warga desa itu sudah mengungsi, atau masih ada yang bertahan di rumah masing-masing," katanya.

Oleh karena itu, tim SAR, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan sejumlah personel TNI mulai naik ke atas, yaitu ke kawasan rawan bencana III (KRB III) Merapi untuk melakukan evakuasi warga yang masih bertahan atau belum mengungsi.

Surono selaku Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Selasa malam, di Yogyakarta, mengatakan, Gunung Merapi (2.965 mdpl) sudah masuk ke fase erupsi.

Arah penurunan awan panas dari puncak Gunung Merapi yang terjadi pada Selasa petang belum diketahui secara pasti karena petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi tidak bisa melihat karena gunung tertutup kabut.

Informasi dari Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Merapi di Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menunjukkan bahwa luncuran awan panas pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB, kedua pada pukul 17.19, ketiga pukul 17.24, dan keempat pukul 17.34 WIB.

Jarak luncur kedua awan panas itu belum bisa diketahui karena petugas di sejumlah Pos Pengamatan Gunung Merapi (Pos PGM) kesulitan untuk melihat secara visual akibat gunung berapi ini tertutup kabut.

Petugas Pos PGM Kaliurang, Triono, mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat melihat Merapi karena alasan tersebut.

"Terima kasih atas informasinya. Kami di sini tidak dapat melihat. Mungkin benar itu adalah awan panas atau wedus gembel," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com