JAKARTA, KOMPAS.com — Kejaksaan Agung akan segera menurunkan tim penyidik ke Kalimantan Selatan untuk mengusut kasus korupsi pembebasan lahan eks pabrik kertas Martapura yang menyeret Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin sebagai tersangka sejak 28 September 2010.
Penurunan tim ini dilatarbelakangi adanya beberapa saksi seperti camat dan stafnya yang tak kunjung hadir menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar Pidana Khusus (Pidsus). "Mungkin alasan biaya. Jadi nanti kita yang akan kirim tim ke sana," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI, Babul Khoir Harahap, Selasa (26/10/2010) di Kejaksaan Agung, Jakarta.
Selain aksi jemput bola terhadap sejumlah saksi, pihak Kejaksaan Agung juga sudah berupaya untuk mempersempit gerak Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin dengan mengusulkan pencekalan.
Terkait dengan kasus ini, pihak Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu juga masih menunggu izin Presiden SBY untuk dapat memeriksa Rudy Ariffin. Beberapa saksi sudah diperiksa, seperti Panitia Tim Sembilan pembebasan lahan yang sebagian kini menjadi pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel.
Adapun kasus dugaan korupsi proyek pembebasan lahan eks pabrik kertas Martapura yang melibatkan Rudy Ariffin itu terjadi saat yang bersangkutan menjabat Bupati Banjar periode 2000-2005.
Rudy diangap bertanggung jawab atas kerugian negara sebesar Rp 6,4 miliar karena posisinya waktu itu selaku Bupati Banjar sekaligus Ketua Tim Pembebasan Lahan Pabrik Kertas Martapura yang sering kali disebut sebagai Tim Sembilan.
Tim Sembilan ini terdiri dari lurah, camat, Badan Pertanahan, Dinas Pekerjaan Umum, Biro Umum, Dinas Perkebunan, dan instansi terkait lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.