Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelangi di Langit Padang dan Gempa Besar

Kompas.com - 22/10/2010, 00:50 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Ulama Sumatra Barat, Buya Mas’oed Abidin, meminta masyarakat setempat agar tidak menghubung-hubungkan fenomena matahari yang dilingkari pelangi di langit di Kota Padang, Kamis (21/10/2010) siang, dengan gempa.

"Sebab, tidak ada aturan dan informasi yang sahih bahwa sebelum gempa besar terjadi lebih dahulu matahari akan dilingkari pelangi. Karena itu, jangan menjadi orang yang bergantung pada mistik," kata Buya Mas’oed Abidin di Padang, Kamis.

Ia mengatakan hal itu terkait isu bahwa daerah itu akan diguncang gempa berkekuatan 8,9 skala Richter. Pengaruh atas isu terkait fenomena alam itu cukup besar hingga pedagang di sejumlah pasar satelit di Kota Padang pun sepi berjualan. Mereka lebih memilih diam di rumah untuk mewaspadai gempa.

Buya yakin, tidak ada hubungan antara pelangi melingkari matahari dan akan terjadinya gempa besar. Pelangi melingkari matahari itu, katanya, lebih karena awan yang mengandung air atau embun disenter oleh cahaya matahari hingga menimbulkan lingkaran pelangi tersebut.

"Ini semata karena perubahan cuaca yang ekstrem. Di atas segalanya, itu sebenarnya adalah tanda kuasa Allah SWT," katanya.

Soal gempa, Buya merujuk petunjuk Al Quran sejak 1.400 tahun lalu bahwa "iza zulzilatil ardu zilzalaha; bahwa gempa besar akan terjadi pada hari kiamat."

"Maka, kenapa kita terlalu mengaitkan dengan fenomena matahari itu. Jadi, jangan menjadi orang yang bergantung pada mistik, tetapi dekatkanlah diri dengan Allah SWT dan taatlah beragama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com