Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan di Hari Pangan Sedunia

Kompas.com - 16/10/2010, 03:57 WIB

Oleh Henry Saragih

Sejak 2002, hampir setiap tahun saya menghadiri kegiatan terkait Hari Pangan Sedunia yang diselenggarakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Roma, Italia.

Tahun ini saya terkejut ketika membaca spanduk di gedung pertemuan tersebut, isinya ”1.000.000.000 orang hidup dalam kelaparan kronis dan saya sangat-sangat marah”.

Tahun lalu Direktur Jenderal FAO berpuasa sebagai bagian dari aksi solidaritas.

Dilihat dari terus meningkatnya angka kelaparan, aksi spanduk dan puasa itu merupakan respons FAO terhadap kenyataan itu. Tahun 1996 FAO menyelenggarakan World Food Summit sebagai upaya menghapus kelaparan yang sudah mencapai 825 juta jiwa. KTT itu mengeluarkan deklarasi yang isinya tekad

menghapus separuh dari jumlah kelaparan dunia tahun 2015.

Kebijakan tidak pas

Namun, deklarasi itu menuai kritik dari gerakan sosial dunia, terutama gerakan petani. La Via Campesina (Gerakan Petani Internasional) mengecam kebijakan yang ditempuh FAO karena masih meyakini bahwa penghapusan kelaparan dapat dilakukan dengan meningkatkan produksi pangan, memperbesar peran perusahaan pertanian, dan memperluas pasar pangan dunia dengan menghapus aturan perdagangan yang menghambat.

Menurut La Via Campesina, kelaparan terjadi bukan karena produksi pangan tidak mencukupi, melainkan kurang didukung dan dilindunginya akses petani untuk memproduksi pangan. Maka, yang dibutuhkan adalah konsep keamanan pangan negara masing-masing yang lebih memberikan kekuatan politik kepada rakyat.

Yang lebih mendasar lagi, penghapusan kelaparan tidak bisa dicapai dengan prinsip kompetisi dan fundamentalisme pasar, tetapi dengan prinsip solidaritas masyarakat. Inilah yang disebut dengan kedaulatan pangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com