Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Khas Daerah Jateng Berkembang Pesat

Kompas.com - 15/10/2010, 17:12 WIB

Semarang, Kompas - Dalam lima tahun terakhir, kerajinan batik khas daerah telah berkembang menjadi industri andalan. Terbukti, saat ini hampir semua kabupaten/kota di Jateng telah tumbuh usaha batik tradisional. Rata-rata per daerah tumbuh minimal lima perajin batik andalan.

"Padahal, sebelumnya kerajinan batik hanya berkembang seperti di Pekalongan, Solo, Lasem (Rembang), yang memiliki sentra kerajinan batik yang telah berkembang," kata Ketua Bidang Pusat Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kamar Dagang dan Industri Jateng Rustina Untari, Kamis (14/10) di Semarang.

Kerajinan batik sebagai kejayaan baru yang merupakan kekuatan ekonomi Jateng jelas terlihat pada pameran batik Hasta Kriya Kreasi yang menyediakan 30 stan kabupaten/kota di Mal Paragon, Semarang, pada 13-17 Oktober.

Perajin batik kontemporer asal Semarang, Olif, mengatakan, dalam dua tahun terakhir usaha batik yang berpusat di Banyumanik itu telah menghasilkan corak batik halus dan batik cap massal yang digemari masyarakat. Batik halus rata-rata dijual Rp 600.000 per potong, sementara batik cap massal hanya Rp 75.000 per potong.

Bahkan, perajin batik asal Lasem, Kabupaten Rembang, Mujiono yang mengembangkan batik khas Lasem ini sejak lima tahun terakhir mampu memasarkan produk kain batiknya ke Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Batik ini dikenal dengan corak batik tiga negeri dan batik empat negeri.

Menurut Rustina, usaha kerajinan batik telah menjadi virus usaha yang tidak hanya menjadi ciri khas daerah. Tumbuhnya pembatik-pembatik baru juga makin memperkaya corak, ragam, dan motif batik, serta makin menyemarakkan seni tradisi batik di masyarakat.

Hanya saja, keragaman kekayaan itu masih belum cepat dikenal masyarakat secara luas. Untuk mengetahui motif baru batik khas daerah tertentu, penggemar batik harus datang ke perajin.

Mestinya, sejalan dengan berkembangnya usaha batik, ibu kota Jateng seharusnya memiliki sentral informasi batik khas tiap-tiap daerah. (who)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com