JEDDAH, KOMPAS.com - Puluhan ribu jamaah haji termasuk dari Indonesia mengaku sulit mendapatkan air untuk ke kamar kecil dan berwudlu lantaran saluran air di Bandara King Abdul Azis, Jeddah macet selama delapan jam lebih.
Dari pantauan di Jeddah, Kamis (14/10/2010), air mulai tak mengalir sejak Rabu malam mulai pukul 20.00 waktu Arab Saudi.
Pada saat yang bersamaan, gelombang jamaah haji dari kawasan Asia Tenggara terus berdatangan.
Dari Indonesia, jamaah yang memasuki lokasi transit adalah dari Kabupaten Boyolali yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 4 Embarkasi Adisoemarmo (SOC).
Menurut keterangan sejumlah petugas bandara tersebut, macetnya air disebabkan pipa saluran air yang memasok ke bandara pecah.
Penanganan pipa ini tidak bisa dilakukan cepat. Pasalnya, kerusakannya juga cukup parah. Kasus ini merupakan yang pertama kalinya dalam musim haji tahun ini.
Jemaah haji Indonesia nampak kecewa dengan peristiwa macetnya air di bandara ini.
Mereka terpaksa menahan buang air kecil atau besar karena air memang tidak ada sama sekali.
Kondisi toilet bandara pun menjadi kotor karena petugas kebersihan juga tak bisa bekerja tanpa air. Beberapa jamaah Indonesia pun pasrah atas kondisi ini.
"Saya bisa merasakan kecewaan jamaah kita karena mereka merasa tidak dilayani dengan baik. Tapi apa boleh buat, masalah ini di luar kemampuan kita," terang Hasyim Effendi, salah satu petugas penjemputan yang malam itu berpiket di bandara.